Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serpihan Roket China Jatuh di dekat Maladewa, Samudra Hindia

Kompas.com - 09/05/2021, 11:19 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Aljazeera

KOMPAS.com - Sisa-sisa roket terbesar China yang diluncurkan minggu lalu, jatuh ke Bumi pada Minggu (9/5/2021), mendarat di titik koordinar 72,47 BT dan 2,65 LU, tepatnya di dekat Maladewa, Samudra Hndia.

Menurut laporan pemerintah China, Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China, serpihan roket Long March 5B yang beratnya mencapai 18 ton itu masuk ke atmosfer bumi pada pukul 2.24 GMT atau 9.24 WIB Minggu pagi.

Laporan itu menyatakan, sebagian besar puing-puing roket terbakar di atmosfer.

Dilansir dari Aljazeera, Minggu (9/5/2021), Kementerian luar negeri China mengatakan pada hari Jumat (7/5/2021) bahwa masuknya serpihan puing roket Long March 5B ke Bumi, sangat tidak mungkin menyebabkan bahaya.

Baca juga: Roket China Long March Diperkirakan Jatuh ke Bumi Pekan Ini

Otoritas AS dan Eropa telah memantau dengan cermat roket yang melaju dengan kecepatan sekitar 4,8 mil (13,7 km) per detik tersebut.

Perbedaan hanya satu menit dalam waktu masuk kembali diterjemahkan menjadi perbedaan ratusan mil di darat dan prediksi sebelumnya menempatkannya mendarat di lokasi dari Laut Mediterania ke Pasifik.

Long March 5B - terdiri dari satu tahap inti dan empat booster - lepas landas dari pulau Hainan di China pada Kamis, 29 April 2021 dengan modul Tianhe tak berawak, yang akan menjadi tempat tinggal di stasiun luar angkasa permanen China.

Rencananya, roket tersebut akan diikuti oleh 10 misi lainnya untuk menyelesaikan stasiun.

Apakah berbahaya?

Kebanyakan ahli mengatakan, risiko bahaya dari jatuhnya roket China ini untuk manusia kecil.

“Mengingat ukuran objeknya, pasti akan ada potongan besar yang tersisa,” kata Florent Delefie, astronom di Paris-PSL Observatory.

“Kemungkinan puing-puing (roket China) mendarat di zona berpenghuni sangat kecil, mungkin satu dari sejuta kemungkinan.”

Pada Mei 2020, potongan dari Long March 5B pertama jatuh di Pantai Gading, merusak beberapa bangunan. Tidak ada korban luka yang dilaporkan.

Baca juga: Roket Long March China Jatuh Tak Terkendali ke Bumi, Apakah Berbahaya?

Puing-puing dari peluncuran roket China tidak jarang jatuh di negeri tirai bambu itu.

Pada akhir April, pihak berwenang di kota Shiyan, Provinsi Hubei, mengeluarkan pemberitahuan kepada orang-orang di sekitar kabupaten tersebut untuk mempersiapkan evakuasi karena bagian-bagian diperkirakan akan mendarat di daerah tersebut.

Sisa-sisa roket tersebut merupakan salah satu bagian terbesar dari puing-puing ruang angkasa yang kembali ke Bumi.

Tahap inti dari Long March 5B pertama yang kembali ke Bumi tahun lalu memiliki berat hampir 20 ton, hanya dilampaui oleh puing-puing dari pesawat ulang-alik Columbia pada tahun 2003, stasiun luar angkasa Salyut 7 Uni Soviet pada tahun 1991, dan Skylab NASA pada tahun 1979.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com