Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roket China Long March Diperkirakan Jatuh ke Bumi Pekan Ini

Kompas.com - 08/05/2021, 16:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com- Puing-puing roket Long March milik China diperkirakan akan jatuh ke Bumi pada pekan ini. Menurut pusat penelitian dan pengembangan ruang angkasa, kemungkinan roket China akan jatuh ke Bumi pada Sabtu (8/5/2021) atau Minggu (9/5/2021).

Dilansir dari Reuters, Sabtu (8/5/2021), Kementerian luar negeri China mengatakan pada Jumat, (7/5/2021), sebagian besar puing-puing roket ini akan terbakar saat melewati atmosfer Bumi.

Sehingga, menurut mereka, tidak mungkin akan menyebabkan kerusakan, setelah militer Amerika Serikat mengatakan bahwa kemungkinan saat puing-puing roket Long March ini jatuh akan tidak terkendali.

Dalam tweet yang dikirim pada Jumat malam di Amerika Serikat, Aerospace Corporation mengatakan bahwa prediksi terbaru saat badan roket Long March kembali ke Bumi, oleh Center for Orbital Reentry and Debris Studies (CORDS) adalah selama delapan jam, yang diperkirakan akan jatuh pada hari Minggu.

Baca juga: Sampah Roket China Jatuh di Kalteng, Kenapa Lapan Tak Beri Peringatan?

 

Prediksi informasi terbaru CORDS tentang lokasi masuknya kembali badan roket China itu ke Bumi, diperkirakan di dekat Pulau Utara Selandia Baru.

Akan tetapi, mereka mencatat bahwa kemungkinan badan roket dapat jatuh di mana saja di sepanjang jalur yang mencakup sebagian besar dunia.

Roket Long March 5B terdiri dari satu tahap inti dan empat penguat. Roket ini lepas landas dari pulau Hainan, China pada 29 April lalu, dengan modul Tianhe tak berawak, yang akan menjadi tempat tinggal stasiun luar angkasa permanen milik China.

Roket Long March 5 telah menjadi bagian integral dari ambisi luar angkasa jangka pendek China, yang dimulai dengan pengiriman modul dan awak stasiun luar angkasa yang direncanakan untuk memulai misi peluncuran wahana antariksa ke Bulan dan Mars.

Baca juga: Sedang Wabah Virus Corona, China Tetap Luncurkan Roket ke Luar Angkasa

Roket China Long March-5B yang diluncurkan pada Selasa (5/5/2020). Roket ini diduga pecah saat masuk kembali ke Bumi, dan puing-puingnya berjatuhan di Afrika.STR/AFP Roket China Long March-5B yang diluncurkan pada Selasa (5/5/2020). Roket ini diduga pecah saat masuk kembali ke Bumi, dan puing-puingnya berjatuhan di Afrika.

Roket Long March yang diluncurkan minggu lalu merupakan misi kedua. Seri sebelumnya, Long March 5B telah diluncurkan perdana pada Mei tahun lalu.

Ahli astrofisika yang berbasis di Harvard, Jonathan McDowell, sebelumnya mengatakan kepada Reuters, bahwa ada kemungkinan potongan-potongan roket itu bisa jatuh di darat.

Bahkan, mungkin saja puing-puing atau badan roket bisa jatuh di daerah berpenduduk.

Seperti pada Mei 2020, ketika potongan puing-puing roket Long March 5B pertama menghujani Pantai Gading. Akibatnya, sejumlah bangunan rusak, meskipun dilaporkan tidak ada korban luka.

Puing-puing dari peluncuran roket China, tidak jarang terjadi di negara ini.

Pada akhir April, pihak berwenang di kota Shiyan, provinsi Hubei, mengeluarkan pemberitahuan kepada orang-orang di sekitar distrik tersebut untuk mempersiapkan evakuasi karena bagian-bagian roket diperkirakan akan mendarat di daerah itu.

Baca juga: Percobaan Keempat, Roket Starship Milik SpaceX Jatuh Saat Uji Coba

 

"Masuknya kembali Long March 5B tidak biasa, karena selama peluncuran, tahap pertama roket mencapai kecepatan orbit, alih-alih jatuh ke bawah," kata Aerospace Corporation, dalam sebuah pernyataan.

"Badan roket yang kosong berada dalam orbit elips di sekitar Bumi di mana ia ditarik menuju jalur re-entry yang tidak terkendali," imbuh mereka.

Tahap inti kosong telah kehilangan ketinggian sejak minggu lalu, tetapi kecepatan peluruhan orbitnya tetap tidak pasti karena variabel atmosfer yang tidak dapat diprediksi.

Potongan roket Long March ini adalah salah satu puing luar angkasa terbesar yang jatuh ke Bumi, dengan berat hingga 18 ton.

Tahap inti dari roket Long March 5B China pertama yang kembali ke Bumi pada tahun lalu, memiliki berat hampir 20 ton.

Baca juga: Saat SpaceX Diluncurkan, China Juga Orbitkan 2 Roket dengan 4 Satelit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com