Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Sangat Langka, Perempuan Mali, Afrika Barat Lahirkan 9 Bayi

Kompas.com - 07/05/2021, 09:29 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters,BBC,AFP

Setelah lima minggu di klinik Maroko, dia melahirkan melalui operasi caesar pada hari Selasa.

Menurut Prof Alaoui, Cissé hamil 25 minggu saat dirawat dan timnya berhasil memperpanjang masa kehamilannya menjadi 30 minggu.

Apa penyebab kehamilan ganda?

Analisis oleh Rhoda Odhiambo, reporter kesehatan BBC, Nairobi.

Sangat jarang kehamilan seperti itu terjadi secara alami - seringkali akibat perawatan kesuburan - meskipun kami tidak tahu apakah ini terjadi pada kasus Cissé.

Tapi ginekolog Bill Kalumi, dari Rumah Sakit Nasional Kenyatta Kenya, mengatakan hal itu benar-benar hanya terjadi jika menggunakan perawatan kesuburan.

Ada berbagai alasan mengapa perawatan kesuburan dicari.

"Tapi paling umum di Afrika, obat kesuburan diresepkan ketika seorang wanita melepaskan kontrasepsi hormonal karena dia menemukan bahwa dibutuhkan beberapa saat untuk berovulasi lagi," kata Dr Kalumi.

Ini kemudian dapat menyebabkan pelepasan beberapa telur, bukan satu, selama siklus bulanan seorang wanita.

Baca juga: Ibu Hamil Positif Covid-19, Berisiko Sakit Parah hingga Kelahiran Prematur

Kelahiran ganda berisiko bagi ibu dan bayi. Dan seorang wanita yang ditemukan mengandung lebih dari empat janin cenderung disarankan untuk mengurangi jumlah tersebut di negara-negara yang melegalkan aborsi.

Kebanyakan kehamilan yang melibatkan banyak bayi berakhir secara prematur, seperti dalam kasus Cissé.

Bayi prematur - yang lahir sebelum 37 minggu - berisiko mengalami masalah karena memiliki paru-paru yang belum matang dan rentan terhadap infeksi seperti sepsis karena sistem kekebalannya yang lemah.

Dalam jangka panjang, anak-anak yang lahir berlipat ganda juga lebih mungkin mengembangkan cerebral palsy, yang memengaruhi pergerakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com