Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Sangat Langka, Perempuan Mali, Afrika Barat Lahirkan 9 Bayi

KOMPAS.com - Seorang wanita asal Mali, usia 25 tahun, dikabarkan melahirkan sembilan bayi. Jumlah bayi yang dilahirkannya lebih banyak dari hasil pemeriksaan dokter sebelumnya, yang hanya tujuh.

Halima Cissé melahirkan anak nonuplet (kelahiran sembilan bayi) di Maroko. Pemerintah Mali menerbangkannya ke sana untuk perawatan spesialis.

"Saya sangat senang," kata suami Cissé kepada BBC.

"Istri saya dan kesembilan bayi (lima perempuan dan empat laki-laki) baik-baik saja," imbuhnya.

Dilansir BBC, Kamis (6/5/2021), sebelumnya Guinness World Record untuk jumlah anak terbanyak yang dilahirkan dalam sekali kelahiran dan bertahan hidup dipegang oleh wanita AS pada tahun 2009, Nadya Suleman. Dia melahirkan octuplet atau delapan bayi di satu waktu.

Anak Nadya Suleman saat ini berusia 12 tahun. Dia mengandung octuplet berkat fertilisasi in vitro atau bayi tabung.

Sebelumnya ada dua kelahiran nonuplet yang pernah dicatat. Pertama, lahir dari seorang wanita di Australia pada 1971 dan Kedua, lahir dari wanita Malaysia pada 1999. Namun dari kedua kelahiran nonuplet itu, semua bayi hanya bertahan hidup beberapa hari.

Fanta Siby, menteri kesehatan Mali, mengucapkan selamat kepada tim medis di Mali dan Maroko atas hasil yang membahagiakan.

Prof Youssef Alaoui, direktur medis dari klinik Ain Borja di Casablanca tempat Cissé melahirkan, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kasus tersebut sangat jarang dan luar biasa.

Persalinan sembilan bayi yang masuk dalam kategori prematur ini dibantu oleh tim yang terdiri dari 10 dokter dan 25 paramedis.

Berat masing-masing bayi antara 500 gram hingga dan 1 kilogram.

"Kesembilan bayi tersebut akan dirawat di inkubator selama dua sampai tiga bulan", kata Alaoui.

Diberitakan kantor berita Reuters, kehamilan Cissé menjadi hal yang sangat menarik di Mali, bahkan saat dia dideteksi mengandung septuplet atau kembar tujuh.

Para dokter di negara Afrika Barat itu mengkhawatirkan kesejahteraannya dan kemungkinan kelangsungan hidup bayi-bayi itu, jadi pemerintah turun tangan.

"Setelah dua minggu tinggal di rumah sakit di ibu kota Mali, Bamako, keputusan diambil untuk memindahkan Cissé ke Maroko pada 30 Maret," kata Dr Siby.

Setelah lima minggu di klinik Maroko, dia melahirkan melalui operasi caesar pada hari Selasa.

Menurut Prof Alaoui, Cissé hamil 25 minggu saat dirawat dan timnya berhasil memperpanjang masa kehamilannya menjadi 30 minggu.

Apa penyebab kehamilan ganda?

Analisis oleh Rhoda Odhiambo, reporter kesehatan BBC, Nairobi.

Sangat jarang kehamilan seperti itu terjadi secara alami - seringkali akibat perawatan kesuburan - meskipun kami tidak tahu apakah ini terjadi pada kasus Cissé.

Tapi ginekolog Bill Kalumi, dari Rumah Sakit Nasional Kenyatta Kenya, mengatakan hal itu benar-benar hanya terjadi jika menggunakan perawatan kesuburan.

Ada berbagai alasan mengapa perawatan kesuburan dicari.

"Tapi paling umum di Afrika, obat kesuburan diresepkan ketika seorang wanita melepaskan kontrasepsi hormonal karena dia menemukan bahwa dibutuhkan beberapa saat untuk berovulasi lagi," kata Dr Kalumi.

Ini kemudian dapat menyebabkan pelepasan beberapa telur, bukan satu, selama siklus bulanan seorang wanita.

Kelahiran ganda berisiko bagi ibu dan bayi. Dan seorang wanita yang ditemukan mengandung lebih dari empat janin cenderung disarankan untuk mengurangi jumlah tersebut di negara-negara yang melegalkan aborsi.

Kebanyakan kehamilan yang melibatkan banyak bayi berakhir secara prematur, seperti dalam kasus Cissé.

Bayi prematur - yang lahir sebelum 37 minggu - berisiko mengalami masalah karena memiliki paru-paru yang belum matang dan rentan terhadap infeksi seperti sepsis karena sistem kekebalannya yang lemah.

Dalam jangka panjang, anak-anak yang lahir berlipat ganda juga lebih mungkin mengembangkan cerebral palsy, yang memengaruhi pergerakan.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/05/07/092900823/kasus-sangat-langka-perempuan-mali-afrika-barat-lahirkan-9-bayi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke