Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER SAINS] 3 dari 10 Varian Covid-19 Paling Diperhatikan WHO Masuk Indonesia | Cumi-cumi Raksasa Legenda Kraken

Kompas.com - 06/05/2021, 06:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Ada banyak varian Covid-19, dan kini WHO memiliki 10 daftar varian Covid-19 paling diperhatikan atau variant of concern.

Nah, 3 dari 10 varian yang disebut paling mengkhawatirkan di seluruh dunia ini sudah masuk Indonesia.

Ini adalah salah satu berita populer Sains Kompas.com edisi Rabu (5/5/2021) hingga Kamis (6/5/2021).

Selain itu, kemarin kawasan Mentawai diguncang gempa kuat dengan parameter update M 5,7. Menurut BMKG, ini adalah gempa terkuat kedua selama bulan Mei.

Baca juga: [POPULER SAINS] Istilah Selempang Bima Sakti dari Soekarno | Covid-19 di Indonesia Rawan Memburuk

Berikut ulasan 4 berita populer Kompas.com yang telah kami rangkum.

1. Tiga dari 10 varian Covid-19 paling diperhatikan WHO masuk Indonesia

Tiga dari 10 daftar varian paling mengkhawatirkan dan masuk dalam daftar perhatian WHO sudah masuk ke Indonesia.

Pertama adalah B.1.17, varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris dan merupakan strain paling umum yang beredar di AS saat ini.

Kedua B.1.617, atau strain mutan rangkap tiga yang pertama kali ditemukan di India dan menjadi pemicu tsunami Covid-19 di negara itu.

Ketiga B.1.351, varian yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.

Masuknya tiga varian virus corona tersebut berasal dari masuknya turis luar negeri dan hal itu sudah dikonfirmasi Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hingga saat ini ada 16 kasus Covid-19 di Indonesia yang disebabkan penularan mutasi baru virus corona dari Inggris, India, dan Afrika Selatan.

Belasan kasus ini telah dilaporkan Budi kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas, Senin (3/5/2021).

Apa itu varian yang paling diperhatikan WHO? Baca selengkapnya di sini:

3 dari 10 Varian Corona Paling Diperhatikan WHO Sudah Masuk Indonesia

2. Gempa Mentawai M 5,7 kemarin pagi, gempa kuat kedua di awal Mei

Petugas BPBD memperlihatkan bangunan yang retak akibat gempa 5,7 M Mentawai, Rabu (5/5/2021)Foto: Humas BPBD Petugas BPBD memperlihatkan bangunan yang retak akibat gempa 5,7 M Mentawai, Rabu (5/5/2021)

Kawasan Mentawai, Sumatera Barat, diguncang gempa kuat, Rabu (5/5/2021) pagi, pukul 8.24 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M 5,8 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 5,7.

Menurut pantauan BMKG, gempa terkini itu berpusat di titik koordinat 2,06 LS dan 99,59 BT. Lokasi tepatnya berada di darat pada jarak 1 kilometer arah timur kota Tuapejat, Mentawai, Sumatera Barat pada kedalaman 41 kilometer.

Gempa terkini di Mentawai merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG dalam keterangan resminya.

Dijelaskan Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di bidang kontak antar lempeng atau biasa dikenal sebagai zona megathrust.

Karena gempa ini memiliki mekanisme sumber pergerakan naik (thrust fault), ini adalah salah satu indikasi kuat bahwa gempa ini memang terjadi di zona megathrust.

Daryono berkata, gempa ini adalah gempa signifikan kedua selama bulan Mei 2021.

Sebelumnya pada Senin (3/5/2021), Pulau Sipora juga digetarkan oleh gempa dengan magnitudo 5,7. Pulau Sipora yang menjadi pusat 2 gempa signifikan dalam 3 hari terakhir, terletak pada Segmen Megathrust Mentawai–Siberut yang memiliki magnitudo tertarget mencapai 8,9.

Baca selengkapnya tentang fakta gempa Mentawai kemarin pagi di sini:

Fakta Gempa Mentawai M 5,7 Pagi Ini, Gempa Kuat Kedua di Bulan Mei

3. Cumi-cumi raksasa yang jadi inspirasi legenda kraken

Cumi-cumi raksasa Architeuthis dux ditemukan dalam kondisi mati di pantai Golden Mile di Britannia Bay, Afrika Selatan, tahun 2020.

Adéle Grosse via LIVE SCIENCE Cumi-cumi raksasa Architeuthis dux ditemukan dalam kondisi mati di pantai Golden Mile di Britannia Bay, Afrika Selatan, tahun 2020.

Legenda Kraken dikisahkan sebagai makhluk mengerikan dengan tubuh sebesar pulau yang mengintai pelaut di samudera yang luas.

Mungkin tak banyak yang tahu bahwa legenda yang diceritakan selama ribuan tahun itu ternyata terinspirasi oleh spesies cumi-cumi raksasa.

Mengutip Live Science, Rabu (5/5/2021) meski digambarkan sebagai makhluk raksasa, kenyataannya Architeuthis dux memiliki ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan penggambaran mitologi Kraken.

Sebab, di dunia nyata, A.dux, cumi-cumi terbesar di dunia ini mampu tumbuh dengan panjang sekitar 14 meter.

Terlepas dari ukuran jumbonya itu, cephalopoda ini memang merupakan makhluk laut yang misterius karena hampir tak pernah terlihat.

Sebagian besar pengamatan berasal dari cumi-cumi raksasa yang mati atau sekarat di pantai.

Namun satu dokumentasi berhasil dibuat pada 2012 saat tim ilmuwan kelautan memfilmkan A.dux muda di habitat aslinya, sekitar 630 meter di bawah laut selatan Jepang. Setelah itu, cumi-cumi raksasa kembali dapat tertangkap kamera di habitat alaminya pada 2019 di Teluk Meksiko.

Dan sekarang sebuah penelitian yang dipublikasikan secara daring di jurnal Deep Sea Research Part 1: Oceanographic Research Papers melakukan analisi mengapa raksasa itu begitu sulit temui.

Baca selengkapnya di sini:

Mengenal Cumi-cumi Raksasa Inspirasi Legenda Kraken

4. Penyebab cepat kenyang

Ilustrasi kenyangSHUTTERSTOCK/Slava Dumchev Ilustrasi kenyang

Cepat merasa kenyang atau early satiety adalah kondisi ketika Anda merasa kenyang hanya dengan beberapa suapan makanan. Uniknya, rasa cepat kenyang ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria.

Kondisi ini biasanya akan membuat Anda merasa mual dan ingin muntah saat makan.

Rasa kenyang dini mungkin tampak sepele, terutama jika Anda tidak memiliki gejala lain.

Tapi rasa cepat kenyang yang terjadi terus-menerus bisa jadi tidak sehat dan menyebabkan kekurangan nutrisi, kelaparan, dan penyembuhan luka yang buruk.

Ada 4 penyebab cepat kenyang, yakni:

  • Gastroparesis
  • Kanker
  • Sindrom iritasi usus
  • Penyebab lainnya

Baca penjelasan selengkapnya di sini:

Waspadai 4 Penyebab Cepat Kenyang, Gastroparesis hingga Kanker

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com