Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2021, 09:03 WIB
The Conversation,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Mengapa air mata itu asin? - Aarna, 6 tahun

Jadi air mata kita tidak seasin air mata penyu laut, tapi tetap mengandung garam.

Baca juga: Mengapa Pluto Tidak Lagi Disebut sebagai Planet?

3 jenis air mata

Keasinan air mata kamu bisa sangat tergantung pada jenis air mata apa yang keluar dari mata kamu.

Benar, mata kamu - atau tepatnya salah satu bagian mata kamu yang disebut kelenjar air mata - menghasilkan tiga jenis air mata yang berbeda. Tiga jenis air mata ini adalah air mata basal, air mata refleks, dan air mata emosional.

  • air mata basal menjaga mata kamu tetap basah dan mencegah bakteri jahat menginfeksi mata kamu
  • air mata refleks terbentuk ketika mata kamu perlu membersihkan sesuatu berbahaya yang masuk ke mata masuk, seperti asap atau butiran pasir
  • air mata emosional adalah jenis air mata yang keluar ketika kamu merasa sangat senang atau sedih.

Air mata basal dan refleks mengandung lebih banyak garam daripada air mata emosional, yang penting untuk menjaga mata kamu tetap sehat.

Air mata emosional mengandung lebih banyak hal lain, seperti hormon (jenis bahan kimia yang unik di badan kita) yang berfungsi seperti obat penghilang rasa sakit alami.

Baca juga: Mengapa Gorila Sering Pukul Dada Sendiri, Ini Penjelasannya

Fakta ini mungkin membantu menjelaskan mengapa kita kadang-kadang merasa lebih baik setelah menangis hingga tersedu-sedu.

Lain waktu kamu meneteskan air mata yang sedikit asin, luangkan waktu sejenak untuk mengingat bagaimana kamu begitu beruntung untuk mempunyai ginjal yang mengontrol tingkat garam di badan kamu, dan kamu tidak perlu menangis mengeluarkan air mata asin untuk bertahan hidup, seperti penyu laut betina.

Matthew Barton

Senior lecturer, School of Nursing and Midwifery, Griffith University

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com