Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Gejala Stroke Ringan yang Tak Boleh Disepelekan

Kompas.com - 20/04/2021, 17:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Serangan stroke dan stroke ringan memiliki perbedaan mendasar. Biasanya, gejala stroke ringan tidak berlangsung lama dan akan hilang dalam beberapa jam.

Meski demikian, stroke ringan tak boleh disepelekan dan tetap harus diperiksakan ke dokter, walaupun gejalanya sudah hilang.

Dokter akan membantu mencari tahu penyebab dari gejala stroke ringan yang dialami dan akan melakukan perawatan sesuai dengan diagnosisnya.

Jika dokter memastikan adanya stroke ringan, ia akan mencari sumber penyumbatan agar bisa memberikan perawatan yang tepat.

Serangkaian tes pun mungkin dilakukan, seperti tes darah, tes tekanan darah, USG karotis, ekokardiografi, dan elektrokardiogram.

Baca juga: Waspadai, Pasien Covid-19 Berisiko Lebih Tinggi Terserang Stroke

Sebelum itu, penting untuk mengetahui gejala-gejala stroke ringan agar bisa mengambil langkah penanganan yang tepat.

Gejala stroke ringan

Dilansir dari Healthline, 1 Juni 2019, stroke ringan mungkin sulit diidentifikasi, namun beberapa gejala bisa menjadi indikasinya.

Gejala stroke ringan yang paling umum adalah sulit bicara, penglihatan terganggu, kebingungan, masalah keseimbangan, pusing, sakit kepala parah, indra perasa tidak normal, dan kelemahan atau mati rasa di sisi kanan atau kiri tubuh.

Orang yang mengalami stroke ringan juga mungkin kesulitan mengingat kata-kata, tidak hanya kesulitan bicara.

Kondisi ini dikenal dengan istilah disfasia yang juga bisa menjadi satu-satunya gejala stroke ringan.

Baca juga: Vaksin Influenza Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera hubungi tenaga medis terdekat untuk meminta pertolongan.

Mencegah stroke ringan dengan gaya hidup sehat

Di samping perawatan dengan obat-obatan tertentu, perubahan gaya hidup juga dibutuhkan untuk mencegah terjadinya stroke ringan, sebagaimana dilansir dari WebMD, 17 Juli 2019.

Perubahan gaya hidup ini mencakup konsumsi makanan sehat, istirahat yang berkualitas, membatasi alkohol, aktif berolahraga, dan menjaga berat badan ideal.

Pilihlah makanan yang segar, alih-alih makanan olahan, untuk mendapatkan nutrisi yang lebih maksimal.

Makanlah makanan yang rendah lemak, rendah garam, dan tinggi serat. Tentunya, buah dan sayur wajib dimasukkan dalam menu harian.

Baca juga: 3 Hal untuk Cegah Stroke Akibat Kelainan Irama Jantung Aritmia

Pola makan yang tidak diatur bisa memicu berbagai penyakit, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes yang akan meningkatkan faktor risiko serangan stroke.

Selain itu, pola makan yang teratur dan sehat akan membantu menjaga berat badan. Dengan berat badan yang ideal, tekanan darah dan kadar kolesterol dapat terkontrol dengan baik.

Kemudian, beri istirahat yang berkualitas untuk tubuh. Tidur teratur dan cukup akan membantu tubuh terhindar dari serangan stroke.

Kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol, juga harus dikurangi karena akan membahayakan kesehatan, termasuk meningkatkan risiko serangan stroke.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com