Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Uji Vaksin Covid-19 Sinovac di Dunia Nyata, 80 Persen Efektif Cegah Kematian

Kompas.com - 18/04/2021, 16:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Data dari studi besar di Chili menunjukkan, vaksin Covid-19 Sinovac efektif 67 persen dalam mencegah infeksi simptomatik atau kasus bergejala.

Selain itu, vaksin CoronaVac buatan Sinovac juga 85 persen efektif mencegah gejala berat yang membutuhkan rawat inap dan 80 persen efektif mencegah kematian.

Data terbaru ini diharapkan dapat menjadi "game changer" dari vaksin Covid-19 secara luas.

Chili telah membeli 60 juta dosis vaksin Sinovac untuk kebutuhan selama tiga tahun.

Baca juga: Sinovac Sebut Vaksin Covid-19 Miliknya Aman untuk Anak Berusia 3 Tahun

Menurut Rodrigo Yanez, wakil menteri perdagangan Chili yang membuat kesepakatan dengan Sinovac untuk menjadi tuan rumah uji klinis, dirinya telah membuat "taruhan yang tepat" mengingat hasil studi yang ditemukan ini.

"Ini adalah game changer untuk vaksin dan saya pikir itu cukup untuk meratifikasi grafis kemanjurannya," kata Yanez seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/4/2021).

Dia pun menambahkan, hasil riset terbaru ini akan membantu persetujuan Organisasi Kesehatan Dunia sebagai studi dunia nyata pertama.

Stok CoronaVac Chili menipis, dengan total pasokan yang disepakati sebesar 14,2 juta akan dikirimkan sepenuhnya pada akhir Mei.

Yanez mengatakan dia sedang merundingkan tambahan 4 juta dosis vaksin dan untuk saat ini, Chili akan beralih menggunakan lebih banyak vaksin Pfizer-BioNTech.

Studi keefektifan vaksin di dunia nyata

Rilis data CoronaVac menjadikan Chili salah satu dari sedikit negara, termasuk Inggris dan Israel, yang telah menggunakan kampanye inokulasi cepat untuk mengumpulkan wawasan tentang seberapa efektif vaksin, di luar uji klinis terkontrol dan ketika dihadapkan pada variabel yang tidak dapat diprediksi di masyarakat.

Studi dunia nyata Israel tentang keefektifan vaksin Pfizer melihat hasil di antara 1,2 juta orang, campuran dari mereka yang menerima suntikan vaksin dan mereka yang tidak menerima vaksmin.

Studi Chili meneliti keefektifan CoronaVac di antara 10,5 juta orang, sekali lagi melihat pada orang-orang yang telah divaksinasi dan yang belum. Vaksin diberikan kira-kira dengan selang waktu 28 hari.

Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden, pemerintah menerima 16 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin Covid-19 dari Sinovac, Kamis (25/3/2021). KOMPAS.com/FITRIA CHUSNA FARISA Foto tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden, pemerintah menerima 16 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin Covid-19 dari Sinovac, Kamis (25/3/2021).

Data CoronaVac yang diterbitkan oleh Chili lebih baik dibandingkan dengan data sebelumnya yang dirilis tentang kemanjurannya dalam uji klinis.

Percobaan di Brazil telah menunjukkan kemanjuran umum CoronaVac dalam mencegah infeksi gejala hanya di atas 50 persen, meskipun menunjukkan kemanjuran yang jauh lebih tinggi dalam mencegah rawat inap dan terhadap kasus sedang dan berat.

Indonesia memberikan persetujuan penggunaan darurat vaksin berdasarkan data sementara yang menunjukkan 65 persen efektif, sedangkan dalam uji coba di Turki memiliki kemanjuran dalam mencegah infeksi gejala sebesar 83,5 persen dan efektif 100 persen dalam mencegah penyakit parah dan rawat inap.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com