Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Efikasi Vaksin Sinovac di Brasil Merosot Jadi 50,4 Persen

Kompas.com - 14/01/2021, 09:05 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Reuters,BBC

KOMPAS.com - Menurut hasil terbaru, hasil uji klinis di Brasil menunjukkan vaksin virus corona yang dikembangkan Sinovac efikasinya hanya 50,4 persen.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa standar efikasi vaksin minimal harus 50 persen.

Angka 50,4 persen itu hampir tidak cukup untuk syarat persetujuan regulasi dan jauh di bawah angka yang diumumkan minggu lalu.

Ini artinya, hasil terbaru uji klinis di Brasil menunjukkan vaksin secara signifikan kurang efektif.

Baca juga: Jokowi Divaksin, Berikut 5 Fakta Vaksin Covid-19 Sinovac

Dilansir BBC, Rabu (13/1/2021), vaksin CoronaVac yang diproduksi Sinovac, China adalah salah satu dari dua vaksin yang disiapkan pemerintah Brasil.

Brasil sendiri adalah salah satu negara yang paling parah terdampak Covid-19.

Pekan lalu, para peneliti di Butantan Institute, yang telah melakukan uji coba di Brasil, mengumumkan bahwa vaksin tersebut memiliki kemanjuran atau efikasi 78 persen melawan kasus Covid-19 ringan hingga berat.

Tetapi pada hari Selasa (12/1/2021), mereka mengungkapkan bahwa penghitungan untuk angka ini tidak termasuk data dari kelompok infeksi sangat ringan. Kelompok ini juga menerima vaksin tetapi tidak memerlukan bantuan klinis di rumah sakit.

"Dengan dimasukkannya data ini, tingkat efikasi vaksin Sinovac sekarang menjadi 50,4 persen," kata para peneliti.

Tetapi Butantan menekankan bahwa vaksin tersebut 78 persen efektif mencegah kasus ringan yang membutuhkan pengobatan dan 100 persen efektif dalam mencegah kasus sedang hingga serius.

Buntut dari kekecewaan besar bagi Brasil ini, sejumlah ilmuwan dan pengamat mengecam pusat biomedis Butantan karena merilis data awal yang membuat ekspektasi tidak realistis.

Kebingungan mungkin menambah skeptisisme di Brasil tentang vaksin China, yang dikritik oleh Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang mempertanyakan asal usulnya.

"Kami memiliki vaksin yang bagus. Bukan vaksin terbaik di dunia. Bukan vaksin yang ideal," kata ahli mikrobiologi Natalia Pasternak mengkritik nada kemenangan Butantan seperti dilansir Reuters, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: BPOM Sebut Efikasi Vaksin Sinovac 65,3 Persen, Apa Itu Efikasi?

Uji coba Sinovac telah membuahkan hasil yang berbeda di berbagai negara.

Bulan lalu peneliti Turki mengatakan vaksin Sinovac efektif 91,25 persen, sementara Indonesia, yang meluncurkan program vaksinasi massal pada Rabu, (13/1/2021) mengatakan efektif 65,3 persen.

Keduanya merupakan hasil sementara dari uji coba tahap akhir.

Vaksin CoronaVac yang dikembangkan Sinovac dikembangkan dengan menggunakan partikel virus yang dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa risiko respons penyakit yang serius.

Selain Brasil, negara yang telah memesan CoronaVac adalah Indonesia, Turki, dan Singapura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com