Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Ungkap Alasan Sistem Kekebalan Anak Lebih Kuat Melawan Virus Corona

Kompas.com - 16/04/2021, 16:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Suatu jenis sel darah putih, sel B menyimpan 'memori' patogen masa lalu dalam berbagai reseptor di permukaan selnya.

Reseptor ini memungkinkan sel B untuk mengikat patogen potensial yang dapat mereka kenali – yang disebut antigen - seperti potongan puzzle, kemudian meluncurkan respons kekebalan terhadapnya.

Reseptor ini semuanya dibangun di atas tulang punggung yang sama, yang dikenal sebagai urutan imunoglobulin, tetapi dapat diubah atau dimutasi untuk membentuk berbagai macam reseptor penghilang patogen sebelum bakteri atau virus memasuki tubuh.

"Namun, masih belum jelas, bagaimana memori sel B untuk antigen yang berbeda didistribusikan di jaringan manusia dan berubah selama umur individu," catat tim peneliti.

Baca juga: Tak Seperti Orang Dewasa, Sistem Kekebalan Anak-anak Lebih Kuat Melawan Virus Corona

Poin terakhir inilah yang ingin dicari oleh para peneliti Universitas Stanford. Mereka menganalisis 114 sampel darah dari orang dewasa yang sehat, 93 sampel dari 51 anak berusia antara satu hingga tiga tahun, 12 sampel darah tali pusat, kelenjar getah bening, dan limpa dari 8 donor organ.

Ketika tim melihat reseptor sel B dan menganalisis antigen mana yang dapat ditargetkan sel, mereka menemukan, bahwa sel B anak-anak memiliki lebih banyak klon untuk virus dan bakteri yang telah mereka temui daripada orang dewasa.

Mereka juga memiliki lebih banyak sel B yang dapat beralih melawan SARS-CoV-2 dengan efektif, tanpa terinfeksi terlebih dahulu.

Tim peneliti berpikir, hal ini bisa jadi karena sistem kekebalan anak-anak lebih baik dalam beralih ke berbagai antigen setelah terpapar virus corona yang berbeda dan kurang berbahaya disbanding virus corona penyebab Covid-19.

Baca juga: Sistem Kekebalan Tubuh Dapat Mengingat Virus Corona Selama 6 Bulan

"Kami berhipotesis bahwa paparan virus corona yang menyerang sebelumnya, dapat merangsang memori reaktif silang, dan respons klonal semacam itu mungkin memiliki frekuensi tertinggi di masa kanak-kanak," tulis tim tersebut.

"Respons imun masa kanak-kanak sangat penting dalam kehidupan individu, karena mereka membentuk kumpulan sel B memori awal yang membentuk respons di masa depan."

Kemungkinan akan ada sejumlah faktor yang menyebabkan anak-anak memiliki gejala Covid-19 yang umumnya lebih ringan, sehingga masih banyak penelitian yang harus dilakukan.

Namun, ini adalah bagian teka-teki yang menarik dan memberikan wawasan tentang fleksibilitas sel B selama masa kanak-kanak kita, termasuk untuk menyiapkan respons imun kita di masa depan.

Baca juga: Setelah Divaksin Covid-19, Begini Cara Vaksin Membentuk Sistem Kekebalan di Dalam Tubuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com