Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berusia 4.000 Tahun, Ini Peta 3D Tertua yang Ditemukan di Perancis

Kompas.com - 07/04/2021, 16:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah batu Zaman Perunggu yang baru saja diteliti, diyakini para peneliti merupakan peta tiga dimensi tertua di Eropa.

Lempengan berukuran 2 kali 1,5 meter ini pertama kali ditemukan pada tahun 1900. Kemudian peta itu ditemukan kembali di ruangan bawah tanah di sebuah kastil di Perancis pada tahun 2014.

Para arkeolog, yang mempelajari pola ukiran pada batu berusia 4.000 tahun itu, mengatakan mereka meyakini bahwa tanda-tanda tersebut merupakan sebuah peta area di wilayah barat Brittany, Prancis.

Mereka mengatakan benda ini merupakan lempengan peta tiga dimensi tertua dari sebuah wilayah di Eropa.

Baca juga: Berumur Lebih dari 12.000 Tahun, Patung Kayu Ini Jadi yang Tertua di Dunia

Potongan batu, yang dikenal sebagai Saint-Bélec Slab, diyakini berasal dari Zaman Perunggu awal, antara tahun 1900 dan 1650 Sebelum Masehi (SM).

Benda ini pertama kali ditemukan pada tahun 1900, saat dilakukan penggalian di kompleks pekuburan prasejarah di Finistère, di wilayah barat Brittany, oleh seorang arkeolog setempat, Paul du Chatellier.

Lempengan itu agaknya terlupakan selama lebih dari satu abad, disimpan selama beberapa dekade di bawah sebuah parit di rumah Chatellier, Château de Kernuz.

Namun demikian para peneliti yang melakukan perburuan atas lempengan itu menemukannya di ruangan bawah tanah pada tahun 2014.

Setelah menganalisis tanda-tanda dan aneka ukiran di batu itu, para peneliti menduga lempengan itu adalah sebuah peta.

"Adanya motif berulang yang digabungkan dengan garis" pada permukaannya menunjukkan bahwa lempengan itu merupakan peta yang menggambarkan area Finistère, ungkap sebuah studi yang diterbitkan dalam buletin French Prehistoric Society.

Lempengan batu ini pertama kali ditemukan pada tahun 1900.DENIS GLIKSMAN via BBC Indonesia Lempengan batu ini pertama kali ditemukan pada tahun 1900.

Para peneliti mengatakan ukiran berupa lekukan merupakan representasi tiga dimensi dari lembah Sungai Odet, sementara sejumlah garis sepertinya menggambarkan jaringan sungai di wilayah itu.

Lokasi geografis mengungkapkan bahwa wilayah yang diwakili pada lempengan itu memiliki akurasi 80 persen terhadap area di sekitar bentangan sungai sepanjang 18 mil.

"Ini kemungkinan peta tertua dari suatu wilayah yang telah diidentifikasi," kata Dr Clément Nicolas dari Universitas Bournemouth, salah satu pimpinan studi tersebut, kepada BBC.

"Ada beberapa peta yang dipahat di atas batu di seluruh dunia. Umumnya, itu hanyalah interpretasi. Tapi ini pertama kalinya peta menggambarkan suatu area dalam skala tertentu."

Baca juga: Berumur 4,6 Miliar Tahun, Ini Rupa Batu Vulkanik Tertua di Tata Surya

Dr Nicolas mengatakan peta itu mungkin digunakan untuk menandai area tertentu.

"Peta ini kemungkinan sebuah upaya untuk menegaskan kepemilikan atas wilayah rettentu oleh seorang pangeran atau raja saat itu," ujarnya.

"Kita cenderung meremehkan pengetahuan geografis masyarakat di masa lalu. Lempengan ini menjadi penting karena menyoroti pengetahuan kartografi ini."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com