Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Makan Makanan Pedas Bikin Hidung Berair?

Kompas.com - 28/03/2021, 13:05 WIB
Dea Syifa Ananda,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

-

KOMPAS.com - Mengonsumsi makanan pedas memiliki sensasi tersendiri bagi penikmatnya, termasuk menambah nafsu makan.

 

Apalagi bagi orang Indonesia, yang kebanyakan memang menyukai makanan pedas hingga berbagai macam tingkat kepedasan yang bervariasi. 

Namun ketika Anda memakan makanan pedas seperti sambal, saus pedas, wasabi, atau camilan pedas lainnya, hidung Anda akan mendadak basah hingga mengeluarkan cairan seperti terkena 'pilek mendadak'.

Tak jarang Anda sampai membutuhkan banyak tissue untuk membersihkan cairan yang keluar dari hidung. Mengapa demikian?

Baca juga: Meski Bikin Sakit Perut, Kenapa Orang Tetap Suka Makanan Pedas?

Dilansir Mentalfloss, Rabu (5/10/2011), capsaicin adalah bahan kimia yang ditemukan terkonsentrasi di jaringan plasenta cabai dan alil isothiocyanate adalah minyak yang terkandung dalam tanaman seperti mustard dan lobak.

Tumbuhan tersebut menggunakan kedua bahan kimia ini sebagai senjata biologis melawan hewan pemangsa.

Mereka mengiritasi hampir semua jaringan lunak yang bersentuhan dengannya, sehingga inilah yang mungkin menyebabkan sensasi terbakar yang luar biasa di lidah Anda.

Kemudian, ketika selaput lendir terkena bahan kimia ini, mereka menjadi meradang dan berusaha untuk menahannya dengan cara memproduksi lendir untuk menjebak alergen dan hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

Selanjutnya menjauhkannya dari sistem pernapasan Anda dengan mengeluarkannya melalui saluran hidung, yang membuat hidung kita menjadi basah.

Jika diperhatikan,  ketika Anda masuk angin atau hidung mampet, efek pilek dari makanan pedas dapat membuat Anda merasa sedikit lebih baik. 

Namun, jangan tertipu oleh hal itu, karena kelegaan ini hanya sementara dan justru akan memperburuk keadaan dalam jangka panjang.

Baca juga: Kenapa Makan Makanan Pedas Bikin Cegukan?

 

Iritasi capsaisin dan alil isotiosianat dapat menyebabkan otot dilator naris di hidung Anda untuk sementara membuat lebih banyak udara masuk, sehingga terasa lega.

Ini dikarenakan, reseptor di hidung Anda  memberi tahu otak Anda bahwa Anda bernapas lebih mudah. 

Tetapi itu semua hanyalah sementara, karena ketika efek panas memudar, hidung Anda akan kembali mampet dan memproduksi lebih banyak cairan yang akan keluar dari hidung.

Melansir Verry Well Health, Sabtu (08/2/2020) Saat kita makan capsaicin, molekulnya akan menstimulasi sesuatu yang dikenal sebagai reseptor transient potential vanilloid 1 receptors (TRPV1) yang akan memberi tahu otak kita, bahwa terjadi pembakaran dari dalam.

Untuk kemudian, otak mencoba menafsirkan rangsangan ini dan mulai melepaskan penghambat nyeri tubuh sendiri, yang dikenal sebagai endorfin.

Inilah sebabnya mengapa kita merasa gembira dan semakin lahap memakan makanan pedas yang kita makan.

Namun hal lain yang harus diwaspadai saat memakan makanan pedas adalah diare.

Saat capsaicin mengiritasi usus kecil, ia bergerak lebih cepat dari biasanya dan tiba di usus besar.

Di sini, prosesnya biasanya melambat, tetapi reseptor tersebut diaktifkan secara berlebihan yang digunakan sebagai pertahanan, sehingga usus besar mempercepat keseluruhan proses.

Hal ini membuat usus besar tidak dapat menyerap air dan akhirnya membuat kita lari ke kamar kecil karena diare.

Tak jarang beberapa orang juga merasakan sensasi  terbakar pada anus. Ini dikarenakan reseptor yang sama diaktifkan saat capsaicin lewat di bawah garis dentate di anus, di mana kita memiliki lebih banyak reseptor nyeri.

Baca juga: Anti-Obesitas Hingga Anti-Kanker, Ini Segudang Manfaat Makanan Pedas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com