Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah, Kondisi Apa Itu?

Kompas.com - 16/03/2021, 11:31 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah negara seperti Irlandia, Denmark, Norwegia, Islandia, dan Belandia melakukan penangguhan vaksin AstraZeneca lantaran dikaitkan dengan kejadian pembekuan darah pada beberapa pasien.

Berkaitan dengan masalah ini, regulator European Medicines Agency mengatakan tidak ada indikasi bahwa kejadian pembekuan darah diseabkan oleh vaksinasi yang dikembangkan perusahaan AstraZeneca dan Oxford.

AstraZeneca mengatakan, terkait masalah pembekuan darah setelah vaksinasi tercatat sudah ada 15 peristiwa trombosis vena dalam dan 22 peristiwa emboli paru. Laporan ini serupa dengan vaksin Covid-19 berlisensi lainnya.

AstraZeneca dan otoritas kesehatan Eropa juga telah melakukan pengujian tambahan untuk vaksin tersebut. Laporan keamanan bulanan akan dipublikasikan AstraZeneca di situs web EMA minggu depan.

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, Tidak Ada Bukti yang Ditemukan

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini masih menunggu hasil investigasi. Pihaknya menyatakan, hingga saat ini belum ada bukti yang kuat.

"Saat WHO mendapat pemahaman penuh tentang kejadian ini, temuan dan segala perubahan rekomendasi akan segera diberitahukan ke pulik," kata juru bicara WHO, Christian Lindmeier, dilansri Reuters, Senin (15/3/2021).

Lantas, apa yang dimaksud pembekuan darah?

Pembekuan darah

Pembekuan darah adalah gumpalan darah yang berubah dari cairan menjadi seperti gel atau setengah padat.

Dilansir Healthline, Pembekuan sebenaranya merupakan proses penting yang terjadi dalam tubuh untuk mencegah Anda kehilangan terlalu banyak darah saat terluka atau mengalami kecelakaan.

Saat gumpalan darah terbentuk di salah satu pembuluh darah, gumpalan tidak selalu larut dengan sendirinya.

Dalam kondisi seperti ini, ini dapat menjadi situasi yang sangat berbahaya dan bahkan mengancam nyawa.

Gumpalan darah yang tidak bergerak umumnya tidak akan membahayakan Anda. Namun ada kemungkinan, gumpalan darah dapat berpindah dan menjadi berbahaya.

Jika gumpalan darah pecah dan mengalir melalui pembuluh darah kemudian ke jantung dan paru-paru, gumpalan itu bisa menghalangi aliran darah. Ini adalah keadaan darurat medis.

Anda harus segera menghubungi dokter jika merasa mengalami pembekuan darah. Seorang profesional perawatan kesehatan akan dapat melihat gejala dan riwayat kesehatan Anda dan memberi tahu langkah apa yang harus diambil.

Ilustrasi penggumpalan darah atau trombosis arteri di jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan serangan jantung.SHUTTERSTOCK/Lightspring Ilustrasi penggumpalan darah atau trombosis arteri di jantung. Kondisi ini bisa menyebabkan serangan jantung.

Jenis pembekuan darah

Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh yang disebut vena dan arteri, yang mengangkut darah ke seluruh tubuh Anda. Gumpalan darah bisa terbentuk di vena atau arteri.

1. Pembekuan darah di arteri

Ketika terjadi pembekuan darah di arteri, itu disebut trombosis arteri atau bekuan arteri.

Jenis gumpalan ini segera menyebabkan gejala dan membutuhkan perawatan darurat.

Gejala trombosis arteri meliputi nyeri hebat, kelumpuhan bagian tubuh, atau keduanya. Itu dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com