Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangga Bantu Penyerbukan Sejak 47 Juta Tahun Lalu, Ini Buktinya

Kompas.com - 13/03/2021, 11:03 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Serangga terbukti telah melaksanakan tugasnya untuk melakukan penyerbukan sejak 47 juta tahun yang lalu.

Hal tersebut terungkap setelah para ilmuwan menemukan fosil lalat berumur 47 juta tahun dengan perut buncit yang penuh dengan serbuk sari.

Penemuan ini merupakan bukti pertama bahwa beberapa spesies lalat purba berurat kusut pernah memakan mikrospora tumbuhan subtropis yang berbeda.

"Kandungan serbuk sari yang kaya di perut lalat menunjukkan bahwa lalat sudah memberi makan dan mengangkut serbuk sari 47 juta tahun yang lalu. Ini menunjukkan serangga memainkan peran penting dalam penyebaran serbuk sari dari beberapa taksa tumbuhan," kata Fridgeir Grímsson, ahli botani dari Universitas Wina, Austria.

Saat memikirkan penyerbukan, kebanyakan orang akan segera membayangkan burung, lebah, atau kupu-kupu. Sangat sedikit yang menganggap lalat sebagai serangga penyerbuk yang ternyata sama pentingnya dalam proses ini.

Baca juga: Serangga Ini Pura-pura Mati hingga 1 Jam, untuk Apa?

 

Salah satu contohnya adalah lalat urat kusut ini yang lebih banyak tak dianggap sebagai pembawa serbuk sari potensial.

Kendati demikian, berkat temuan fosil serangga di tambang tak terpakai di dekat Frankfurt, Jerman, bukti bahwa lalat cukup menyukai serbuk sari pun makin nyata.

Catatan fosil yang mengungkapkan konsumsi serbuk sari secara langsung sangat jarang ditemukan.

Akan tetapi, fosil lalat urat kusut ini menunjukkan bahwa makanan terakhir lalat berupa serbuk sari sangat terawetkan.

Di bawah mikroskop, usus dan perut dari serangga berusia puluhan juta tahun lalu itu, menunjukkan jejak serbuk sari dari setidaknya empat famili tumbuhan, termasuk pohon willow dan ivy yang tumbuh di sekitar tepi hutan sebuah danau purba.

Baca juga: Usai Bunuh Mangsa, Serangga Ini Gunakan Korbannya untuk Aksesoris

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com