Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kunci agar Pasien Gagal Ginjal Kronik Memiliki Hidup Berkualitas

Kompas.com - 10/03/2021, 19:03 WIB
Dea Syifa Ananda,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day atau WKD) jatuh setiap
Kamis, pada minggu kedua di bulan Maret. Tahun ini, Hari Ginjal Sedunia diperingati Indonesia dan dunia pada tanggal 11 Maret 2021.

Momen ini menjadi pengingat bagi kita untuk tetap waspada terhadap penyakit ginjal yang mengintai. 

Bagaimanapun, penyakit ginjal sangat berpengaruh terhadap kualitas hidup seseorang.

Banyak pasien gagal ginjal kronik (PGK)mengalami penurunan kualitas hidup karena komplikasi dari penyakit hingga pengobatan yang banyak mencakup obat, pembatasan cairan, diet, hingga terapi pengganti ginjal.

Penurunan kualitas hidup ini bukan hanya dirasakan oleh PGK saja, namun juga dapat berpengaruh pada pendamping atau keluarga pasien.

Lalu, bagaimana caranya agar kualitas hidup PGK dan keluarga pasien tetap stabil?

Baca juga: Mengapa Pasien Gagal Ginjal Kronik Perlu Transplantasi Ginjal?

Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dr. Aida Lydia, PhD., SpPD, K-GH mengatakan bahwa penurunan kualitas hidup pasien atau keluarga PGK akan memengaruhi komdisi klinis pasien dan kepuasan pasien terhadap pengobatan.

Kualitas hidup ini dinilai sangat penting. Ini adalah salah satu upaya agar pasien dapat “berdamai” dengan penyakit ginjal, sehingga diharapkan mampu mencapai hidup yang berkualitas bersama penyakit ginjal.

"Oleh karena itu, penanganan pasien PGK tidak hanya sebatas aspek medis, tetapi juga harus mempertimbangkan penilaian atas harapan, tujuan serta target pengobatan dari pasien dan keluarganya," jelas dr Aida dalam webinar yang diselenggarakan oleh World Kidney Day mengusung tema ‘Living Well with Kidney Disease' , Rabu (10/3/2021)

Ia menegaskan, sekitar sepertiga PGK belum mengetahui benar mengenai penyakitnya, progresifitas atau perjalanan penyakitnya serta modalitas terapi yang ada setelah mengalami penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) atau gagal ginjal terminal.

"Kebanyakan, pasien baru datang dalam kondisi yang sudah lanjut, di mana fungsi ginjal sudah sangat rendah dan telah terjadi komplikasi akut dari PGK itu sendiri. Sehingga pilihan pengobatan yang ditawarkan juga semakin terbatas," ungkapnya.

Penting sekali bagi pasien dan keluarga untuk selalu dilibatkan dalam setiap pengambilan keputusan atas kondisi kesehatan dengan mengedepankan peran, nilai, prioritas serta tujuan dari pasien itu sendiri. Pendekatan ini disebut dengan Patient-Oriented Outcomes.

Manfaat yang didapat dengan mengedepankan kualitas hidup pasien dalam pengelolaan pasien PGK sangatlah banyak dan dapat berperan penting dalam upaya ini.

“Pasien dengan tingkat kepuasan yang tinggi terhadap pengobatan penyakit ginjal yang dideritanya mempunyai kepatuhan berobat dan luaran klinis yang lebih baik, hingga pengeluaran biaya pengobatan yang lebih sedikit. Untuk dapat hidup berkualitas dengan PGK, pasien harus dapat tetap berperan dalam kehidupannya," ungkap Aida.

Untuk dapat hidup berkualitas dengan PGK, pasien harus dapat tetap terlibat dalam aktivitas hidup yang bermakna, diantaranya bekerja, belajar, bertanggung jawab pada keluarga, berpergian, berolahraga, beraktivitas sosial, berekreasi, dan lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com