Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hipospadia Dialami Aprilia Manganang, Kenali 3 Jenisnya

Kompas.com - 10/03/2021, 12:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber CDC

KOMPAS.com - Mantan pemain voli putri Tim Nasional (Timnas) Indonesia Aprilia Manganang dipastikan seorang pria.

Hal ini seperti diutarakan langsung Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa dilansir dari Kompas TV, Selasa (9/3/2021).

Menurut Andika, Aprilia Manganang yang juga merupakan prajurit TNI aktif dengan pangkat Sersan Dua (Serda) itu telah menjalani pemeriksaan medis sejak 3 Februari 2021.

Jenderal bintang empat itu menegaskan bahwa Aprilia Manganang lahir sebagai laki-laki dengan memiliki kelainan yang disebut hipospadia.

"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua," kata Andika Perkasa di Mabes AD dalam konferensi pers, Selasa (9/3/2021).

"Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ," imbuh dia.

Baca juga: Dialami Aprilia Manganang Sejak Lahir, Apa Itu Hipospadia?

Hipospadia dan jenisnya

Dikutip dari laman Departemen Urologi RSCM-FKUI, hipospadia adalah suatu kelainan pada saluran kemih atau uretra, penis, dan kulit penis.

Seseorang dengan hipospadia memiliki pembukaan uretra yang tidak terletak di ujung penis.

Uretra adalah saluran kencing yang membawa urin dari kandung kemih ke luar tubuh.

Dilansir laman resmi CDC, pada anak laki-laki dengan hipospadia, uretra terbentuk tidak normal selama kehamilan pada minggu 8-14.

Hipospadia adalah kondisi bawaan lahir di mana pembukaan uretra (saluran kemih) tidak normal. Ada tiga jenis hipospadia berdasarkan pembukaan uretra.Centers for Disease Control and Prevention, National Center on Birth Defects and Developmental Disabilities Hipospadia adalah kondisi bawaan lahir di mana pembukaan uretra (saluran kemih) tidak normal. Ada tiga jenis hipospadia berdasarkan pembukaan uretra.

Pembukaan abnormal uretra dapat terbentuk di mana saja, baik di bawah ujung penis hingga skrotum. Ada beberapa derajat hipospadia, beberapa bisa kecil dan beberapa bisa parah.

Berdasarkan letak pembukaan uretra, jenis hipospadia dibedakan menjadi tiga, yakni:

  • Subkoronal: Pembukaan uretra terletak di suatu tempat di dekat kepala penis
  • Poros tengah atau Misdhaft: Pembukaan uretra terletak di sepanjang batang penis.
  • Penoscrotal: Pembukaan uretra terletak di tempat pertemuan penis dan skrotum.

Masalah lain

Anak laki-laki yang terlahir dengan hipospadia terkadang memiliki penis yang melengkung.

Mereka mungkin memiliki masalah dengan penyemprotan urin yang tidak normal dan mungkin harus duduk untuk buang air kecil.

Pada beberapa anak laki-laki dengan hipospadia, testis belum sepenuhnya turun ke dalam skrotum.

Oleh sebab itu, jika hipospadia tidak ditangani dapat menyebabkan masalah di kemudian hari, seperti kesulitan melakukan hubungan seksual atau kesulitan buang air kecil saat berdiri.

Baca juga: Hipospadia, Kelainan yang Sebabkan Pria Sulit Kencing Berdiri

Faktor risiko

Penyebab hipospadia pada kebanyakan bayi tidak diketahui.

Dalam banyak kasus, hipospadia diyakini disebabkan oleh kombinasi gen dan faktor-faktor lain, seperti apa yang disentuh ibu, makanan yang dikonsumsi ibu, dan obat-obatan yang digunakan selama kehamilan.

CDC pernah melakukan penelitian untuk memahami penyebab dan risiko cacat lahir seperti hipospadia.

Dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti CDC telah melaporkan temuan penting tentang beberapa faktor yang mempengaruhi risiko melahirkan bayi laki-laki dengan hipospadia:

  • Usia dan berat: Ibu yang berusia 35 tahun atau lebih dan dianggap obesitas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.
  • Perawatan kesuburan: Wanita yang menggunakan teknologi reproduksi berbantuan untuk membantu kehamilan memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.
  • Hormon tertentu: Wanita yang mengonsumsi hormon tertentu sebelum atau selama kehamilan terbukti memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan hipospadia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com