Di mana tinjauan tersebut menyarankan vaksin CoronaVac Covid-19 yang dikembangkan Sinovac Biotech China mungkin tidak bekerja secara efektif terhadap varian virus corona Brasil.
Menanggapi permintaan komentar, Fiocruz, yang mengirimkan sampel yang menjadi dasar studi vaksin AstraZeneca, mengatakan kepada Reuters bahwa mereka tidak memiliki informasi apa pun tentang penelitian tersebut, karena dipimpin oleh AstraZeneca dan University of Oxford.
Sementara itu, perwakilan AstraZeneca dan University of Oxford, Inggris tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Saat ini, Brasil sedang menghadapi gelombang kedua virus corona yang semakin brutal.
Baca juga: Peneliti Oxford Bersiap Rancang Vaksin Covid-19 Khusus Varian Baru
Bahkan, gelombang infeksi ini cukup lama, dengan capaian rekor infeksi harian dengan 1.910 kasus kematian Covid-19 pada Rabu lalu.
Varian P1 adalah salah satu varian baru virus corona yang muncul di Brasil dan dikenal juga sebagai 20J atau 501Y.V3.
P1 adalah salah satu varian virus corona yang diyakni para ahli epidemiologi berkontribusi pada peningkatan kasus dan kematian Covid-19.
Para komunitas ilmiah juga telah mengkhawatirkan resistensi varian virus corona P1 dari Brasil tersebut terhadap vaksin Covid-19.
Baca juga: Berdasar Studi Peer-Review, Vaksin Oxford-AstraZeneca Aman dan Efektif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.