"Gempa ini terjadi akibat aktivitas sesar lokal dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault). Sesar pembangkit gempa bumi ini belum ada namanya," kata Daryono.
Menurut keterangan Daryono dalam akun Twitter-nya, diduga sumber sesar pembangkit gempa ini memiliki kaitan jalur Sesar Sorong-Bacan.
Sebab, di jalur sesar mendatar biasa terdapat zona transtensional mekanisme turun (normal fault).
"Contoh Sesar Besar Sumatera dengan mekanisme geser tetapi ada segmen mekanisme turun seperti Graben Sianok di Sumbar (Sumatera Barat)," tulis Daryono.
Baca juga: 5 Fakta Gempa Jepang, Guncang Fukushima di Dekat Lokasi Tsunami 2011
Gempa bumi tersebut tercatat berkekuatan M 5,0. Daryono mengatakan dampak gempa berupa guncangan yang dilaporkan warga terasa sangat kuat.
Skala guncangan gempa mencapai intensitas V-VI MMI di Pulau Bacan. Guncangan ini menimbulkan terjadinya kerusakan beberapa bangunan rumah dan melukai warga.
Lebih lanjut Daryono menjelaskan bahwa gempa merusak ini, berdasarkan pantauan BMKG belum menunjukkan adanya gempa susulan atau aftershock.
Namun, masyarakat tetap diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Baca juga: 3 Fakta Gempa Tektonik Merusak di Morowali yang Dipicu Sesar Aktif