Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2021, 17:30 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Seekor bayi ikan hiu berwajah mirip manusia ditemukan oleh sejumlah nelayan di Desa Papela, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Seperti telah diberitakan Kompas.com sebelumnya, para nelayan mencari ikan menggunakan pukat di perairan Papela, tepatnya di depan Pos Angkatan Laut Papela.

Sekitar pukul 22.00 Wita, keduanya mulai menarik pukat. Di dalam pukat itu terdapat beberapa jenis ikan, termasuk dua ekor hiu. Satu ekor hiu berukuran sedang, satu ekor lainnya berukuran besar.

Baca juga: Nelayan Temukan Hiu Berwajah Mirip Manusia, Sempat Dibuang karena Takut

Keesokan harinya saat seorang nelayan bernama Hasan Hanasin akan memotong hiu berukuran besar menjadi beberapa bagian, ia mendapati dua ekor bayi hiu di dalam perut ikan tersebut.

Salah satu bayi hiu tersebut memiliki bentuk yang berbeda. Penampakan wajahnya sekilas mirip manusia.

Menanggapi penemuan ini, Peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Fahmi, M. Phil mengatakan, kondisi hiu tersebut disebabkan karena adanya kelainan genetis.

“Jika dilihat dari warna siripnya, ini termasuk hiu sirip hitam. Tapi untuk pastinya tentu harus dilihat langsung induknya atau anak hiu yang normal,” kata Fahmi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/2/2021).

Kelainan genetis kadang memang terjadi pada anakan hiu, walau kasusnya termasuk jarak,” imbuhnya.

Meski demikian, menurut Fahmi, sudah ada tiga kejadian serupa di Indonesia dalam satu tahun terakhir.

Bahkan, pada dua kasus sebelumnya yang ditemukan, bayi hiu hanya memiliki satu mata.

Ia melanjutkan, ada banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan kelainan genetis pada bayi hiu.

Sama seperti manusia, bisa dari kualitas telur atau sperma pada masa pembuahannya, bisa karena mutasi gen atau kelainan pada saat perkembangan embrionya.

“Bisa juga karena faktor lain yang belum diketahui. Ada banyak kemungkinannya,” ujarnya.

Baca juga: Populasi Hiu Global Turun 71 Persen, Ini Artinya bagi Ekosistem

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com