Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/02/2021, 13:05 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis

Baru Jadi Ortu

Waswas soal tumbuh kembang si kecil?

Sigap konsultasi ke dokter anak via Kompas.com

KOMPAS.com - Probiotik adalah bakteri baik yang memiliki manfaat kesehatan, terutama untuk sistem pencernaan.

Belakangan suplemen probiotik menjadi semakin popular, karena penelitian menunjukkan bahwa bakteri usus dan mikrobioma memainkan peran yang lebih besar dalam kesehatan kita secara keseluruhan daripada yang kita sadari.

Dengan segala manfaat yang dimilikinya, banyak orangtua yang tertarik memberikan suplemen probiotik kepada anak mereka.

Baca juga: Probiotik Dapat Membantu Turunkan Berat Badan dan Kurangi Lemak Perut

Tapi apakah pemberian probiotik benar-benar berpengaruh untuk kesehatan anak?

Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Nutrisi Metabolik RS Pondok Indah, dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A, (K), tujuan pemberian probiotik adalah agar terbentuk lingkungan saluran cerna yang sehat.

“Saluran cerna sehat ditandai keseimbangan antara berbagai flora usus, yang didominasi oleh bakteri baik seperti lactobacillus,” kata dr. Cut kepada Kompas.com.

Ia melanjutkan, pada beberapa kondisi, keseimbangan ini bisa terganggu atau tidak terbentuk, misalnya pada anak yang kerap mengonsumsi antibiotik untuk indikasi yang tidak tepat, maka akan menyebabkan flora baik di usus berkurang.

Sementara itu, beberapa penelitian menyebutkan probiotik dapat membantu anak-anak dengan masalah pencernaan, seperti berikut:

- Sembelit
- Penyakit radang usus
- Sindrom iritasi usus
- Diare infeksius

Meski demikian, ahli meyakini setiap anak memiliki mikrobioma masing-masing. Sehingga, kemungkinan efeknya akan berbeda pada tiap anak.

Baca juga: Prebiotik dan Probiotik, Ini Beda Manfaatnya

Ilustrasi makanan yang mengandung probiotikMAREKULIASZ Ilustrasi makanan yang mengandung probiotik

Karena probiotik tidak diatur atau diuji oleh Food and Drug Administration (FDA), tidak jelas apakah probiotik menyebabkan efek samping seperti perut kembung, sembelit, atau diare.

Jika anak Anda mulai mengalami masalah tersebut setelah mereka mengonsumsi probiotik, Anda harus menghentikan probiotik untuk memastikan apakah gejalanya hilang.

Bila anak Anda baru lahir atau masih bayi, menyusui adalah cara terbaik untuk memberikan probiotik. ASI mengandung probiotik dan prebiotik (makanan untuk bakteri baik) dari ibu, serta oligosakarida ASI (HMO).

Karbohidrat khusus ini hanya muncul dalam ASI dan bertindak sebagai "prebiotik", yang mendorong pertumbuhan bakteri yang sehat.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Cara Menambah Berat Badan Anak yang Selalu Bergerak Aktif

Jika Anda tidak menyusui, beberapa susu formula sekarang ini, mengandung probiotik untuk membantu membangun mikrobioma bayi.

“Bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif ataupun lahir secara bedah caesar memiliki lingkungan saluran cerna yang berbeda. Pada kondisi seperti ini maka pemberian probiotik dianjurkan,” jelas dr. Cut.

Selain itu, jika berat badan anak Anda lebih besar, dorong ia menerapkan pola makan sehat, dengan mengonsumso makanan yang tidak diolah demi meningkatkan kesehatan usus.

Anak Anda harus menghindari makanan berlemak atau minuman manis yang tidak hanya mengganggu kesehatan usus, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.

Usahakan untuk membatasi paparan anak terhadap antibiotik oral, yang dapat membunuh bakteri baik di ususnya.

Sebelum meminta antibiotik pada dokter selalu pastikan anak Anda terkena infeksi bakteri, bukan infeksi virus. Seorang dokter anak akan membantu membuat keputusan ini untuk Anda.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Cara Mengatasi Perut Kembung pada Bayi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com