Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Probiotik Dapat Membantu Turunkan Berat Badan dan Kurangi Lemak Perut

Kompas.com - 25/11/2020, 08:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang memiliki manfaat kesehatan saat dimakan. Mereka ditemukan dalam suplemen dan makanan fermentasi.

Dilansir Healthline, probiotik memiliki banyak manfaat, terutama dapat meningkatkan fungsi kekebalan dan pencernaan serta kesehatan jantung Anda.

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu Anda menurunkan berat badan dan lemak perut.

Baca juga: Peneliti Ungkap Keberhasilan Menurunkan Berat Badan Tak Terbatas Usia

Bakteri usus dapat memengaruhi regulasi berat badan

Ratusan mikroorganisme berada di sistem pencernaan.

Sebagian besar adalah bakteri ramah yang menghasilkan beberapa nutrisi penting, termasuk vitamin K dan vitamin B tertentu.

Mereka juga membantu memecah serat, yang tidak dapat dicerna tubuh, mengubahnya menjadi asam lemak rantai pendek yang bermanfaat seperti butirat.

Ada dua keluarga utama bakteri baik di usus, yakni bakteroidetes dan firmicutes. Berat badan tampaknya terkait dengan keseimbangan kedua keluarga bakteri ini.

Penelitian pada manusia dan hewan telah menemukan bahwa orang dengan berat badan sedang memiliki bakteri usus yang berbeda dengan mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas.

Dalam sebagian besar studi tersebut, orang dengan obesitas memiliki lebih banyak firmicutes dan lebih sedikit bakteroidetes, dibandingkan dengan orang dengan berat badan sedang.

Namun, beberapa penelitian gagal menemukan hubungan antara rasio firmicutes, bakteroidetes, dan obesitas.

Orang dengan obesitas cenderung memiliki bakteri usus yang kurang beragam dibandingkan orang kurus.

Terlebih lagi, mereka dengan obesitas yang memiliki bakteri usus yang lebih sedikit cenderung mengalami kenaikan berat badan lebih banyak daripada orang dengan obesitas yang memiliki bakteri usus yang lebih beragam.

Beberapa penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa ketika bakteri usus dari tikus obesitas ditransplantasikan ke usus tikus tanpa lemak, tikus tanpa lemak ikut mengalami obesitas.

Halaman:
Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com