Sebagai langkah selanjutnya, peneliti melakukan ekperimen lainnya. Peneliti menciptakan regolith Mars atau lapisan debu yang ditemukan di permukaan planet untuk menumbuhkan cyanobacteria.
Lagi-lagi cyanobacteria berhasil tumbuh, meski tak sebaik di media tanama konvensional.
Setelah 28 hari, sampel yang ditanam pada atmosfer dan regolith yang mirip Mars mampu menghasilkan sekitar setengah klorofil dari yang ditanam di tanah biasa.
Tahap terakhir eksperimen, peneliti menggunakan hasil Anabaena cyanobacteria sebagai substrat untuk menumbuhkan bakteri E.coli.
Organisme seperti itu dengan mudah direkayasa secara biologis dan dapat digunakan untuk membuat makanan serta obat-obatan tertentu, sayangnya tak dapat tumbuh di Mars.
Baca juga: Bulan Ini Planet Mars Rayakan Tahun Baru Ke-36, Ini Penjelasannya
Dan ternyata hasil penelitian mengungkapkan pula bahwa E.coli dapat tumbuh di Anabaena cyanobacteria kering yang telah diproduksi di bawah kondisi Mars.
Ini menunjukkan bahwa spesies tersebut dapat digunakan untuk mendukung kehidupan di Mars.
"Meski masih uji coba di Bumi tetapi hasil studi ini akan membantu desain sistem budidaya di Mars," tambah Verseux.
Studi telah dipublikasikan di jurnal Frontiers in Microbiology.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.