Dr. Em Yunir mengatakan, dalam pendaftaran vaksin biasanya sudah ada rekam medis secara otomatis. Sehingga jika penyandang diabetes akan vaksin di Puskesmas atau rumah sakit, akan dicek lagi gula darahnya.
“Kalau gula darah tinggi, 300-400 mg/dl biasanya vaksin akan ditunda. Tetapi jika gula darah terkontrol, misalnya 150-200 mg/dl dan itu diupayakan dengan obat-obatan pengendali gula darah, bisa mendapatkan vaksin Covid-19," jelasnya.
"Selain itu apabila ada gejala lain seperti demam atau diare, penyandang diabetes juga tidak boleh mendapatkan vaksin,” lanjut dr. Em Yunir.
Kondisi gula darah sangat memengaruhi sistem imun, karena itu dr. Em Yunir mengingatkan pentingnya memerhatikan kondisi gula darah sebelum divaksin.
Semakin baik hasil gula darahnya, maka respons imun penyandang diabetes akan lebih baik, dibandingkan diabetesi yang gula darahnya tidak terkontrol.
“Kontrol Diabetes Melitus yang buruk, di mana kadar gula darah tidak terkontrol atau penggunaan insulin dalam jangka waktu lama, dapat mempengaruhi penurunan sistem imun dan meningkatkan risiko infeksi,” pungkasnya.
Baca juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan untuk Penderita Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.