Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Temukan Obyek Terjauh dari Tata Surya

Kompas.com - 12/02/2021, 20:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com - Astronom berhasil mengidentifikasi obyek terjauh dari Tata Surya. Obyek berupa bongkahan batuan besar yang ditemukan pada 2018 itu diberi nama Farfarout.

Astronom mengonfirmasi kalau Farfarout memiliki jarak 132 unit astronomi (au) dari Matahari. Ukuran 1 au merupakan rata-rata jarak antara Bumi dan Matahari atau sekitar 150 juta kilometer.

Sebagai perbandingan, Pluto hanya berjarak 39 au dari Matahari. Ini mengapa Farfarout menjadi obyek terjauh yang pernah diamati di Tata Surya.

Baca juga: Sinyal Misterius Terdeteksi dari Bintang Terdekat Tata Surya, Mungkinkah Alien?

 

Dan kini, seperti dikutip dari Phys, Jumat (12/2/2021), tim peneliti telah mengumpulkan cukup pengamatan seperti apakah Farfarout, salah satunya adalah orbitnya.

Dari pengamatan yang dilakukan melalui teleskop Subaru 8 meter dan teleskop Gemini North serta teleskop Magellan, peneliti menemukan Farfarout memiliki orbit yang tak biasa.

Orbitnya memanjang hingga 175 au pada jarak terjauh hingga bersinggungan dengan orbit Neptunus. Sementara saat dekat dengan Matahari, orbit menjadi sekitar 27 au saja.

Orbit Farfarout yang harus melintasi orbit Neptunus kemungkinan membuatnya mengalami interaksi gravitasi yang kuat dan menjadi alasan mengapa ia memiliki orbit yang besar dan memanjang.

Baca juga: Berapa Lama Tata Surya Terbentuk? Ini Perkiraan Ilmuwan...

 

"Hal tersebut membuat perjalanan Farfarout mengelilingi Matahari membutuhkan waktu yang sangat lama, sekitar seribu tahun," kata David Tholen dari University of Hawaii Institute for Astronomy.

Orbit panjang juga membuat pengamatan obyek ini untuk mempelajarinya cukup sulit dilakukan.

"Orbit yang panjang ini membuat Farfarout membuatnya bergerak sangat lambat melintasi langit. Perlu beberapa tahun pengamatan untuk menentukan lintasannya secara tepat," paparnya.

Sayangnya, interaksi yang kuat dengan Neptunus membuat orbit Farfarout tak dapat digunakan untuk menentukan planet masif lain di luar Tata Surya.

Baca juga: Wahana NASA Mendarat di Asteroid Bennu, Selidiki Penciptaan Tata Surya

Ilustrasi pembentukan tata surya. Ilmuwan analisis isotop penyusun atau pembentuk tata surya yang tetdapat pada sebuah metorit. 

SHUTTERSTOCK/Vadim Sadovski Ilustrasi pembentukan tata surya. Ilmuwan analisis isotop penyusun atau pembentuk tata surya yang tetdapat pada sebuah metorit.

Namun, setidaknya dinamika orbital Farfarout dapat membantu ahli memahami bagaimana Neptunus terbentuk dan berevolusi.

"Farfarout kemungkinan besar terlempar ke Tata Surya luar karena terlalu dekat dengan Neptunus. Selanjutnya Farfarout akan berinteraksi kuat dengan Neptunus lagi karena orbitnya terus berpotongan," papar Chad Trujillo dari Northern Arizona University.

Selain itu, Farfarout sangat redup. Namun, berdasarkan kecerahan dan jaraknya dari Matahari, tim memperkirakan jika obyek berukuran sekitar 400 km. Tim juga berasumsi jika obyek kaya akan es.

Dengan besar tersebut, Farfarout masuk kategori planet kerdil dengan ukuran paling bontot.

Baca juga: Misteri Planet 9, Ini Rencana Pencarian Lubang Hitam di Pinggir Tata Surya

 

Lebih lanjut, Scott S Sheppard dari Carnegie Institution for Science juga mengungkap, dalam beberapa tahun terakhir kemajuan kamera digital pada teleskop telah memungkinkan secara efisien menemukan obyek yang sangat jauh seperti Farfarout.

"Penemuan Farfarout menunjukkan peningkatan kemampuan kita untuk memetakan tata surya bagian luar dan mengamati lebih jauh lagi ke arah pinggiran tata surya kita," kata Sheppard.

Nama obyek terjauh di Tata Surya, Farfarout sendiri diberikan oleh tim astronom yang terdiri dari Chad Trujillo dari Northern Arizona University, Scott S Sheppard dari Carnegie Institution for Science dan David Tholen dari University of Hawaii Institute for Astronomy.

Baca juga: Tata Surya Lain Tertangkap Teleskop Eropa, Planet Mengorbit pada Bintang Mirip Matahari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com