Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Rendaman Batu Meteorit yang Jatuh di Lampung Diburu Warga, Ahli Jelaskan Kandungannya

Kompas.com - 02/02/2021, 17:05 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jatuhnya batu meteorit yang terjadi setelah suara dentuman keras, menghebohkan warga Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

Batu meteorit itu ditemukan di dapur rumah Munjilah (60), warga setempat pada Kamis (28/1/2021).

Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, setelah beberapa hari, Kepala Dusun 5 Edi Kurniawan mengatakan, petugas Polsek setempat mendatangi rumah Munjilah untuk memperingatkan agar batu meteorit itu disimpan dan ditutup.

"Polisi bilang supaya tidak ada keramaian, karena masih Covid-19 supaya (batu) ditutup),"  ujar Edi seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (31/1/2021).

Baca juga: Polisi Minta Batu Meteorit yang Jatuh di Rumah Munjilah Disimpan dan Ditutup, Ini Penyebabnya

Ternyata, penyebab yang membuat warga berbondong-bondong ke rumah Munjilah, karena menganggap batu  meteorit itu memiliki tuah.

Edi mengemukakan, ada sejumlah warga yang sengaja datang untuk mengambil air rendaman batu meteorit.

"Ada warga yang bilang, batu itu direndam di akuarium, lalu air rendaman batu itu diambil, katanya berkhasiat obat,"  kata dia.

Dari keterangan warga, tak hanya meminum, masyarakat juga membalurkan air rendaman batu itu ke tubuh mereka.

Namun, sejumlah ahli telah mengingatkan masyarakat, agar tidak melakukan kegiatan yang belum diketahui efektivitasnya, dan bahkan berdasarkan penelitian sementara, air rendaman batu meteorit tersebut justru membahayakan kesehatan.

Peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung(OAIL), Robiatul Muztaba juga mengatakan bahwa meminum air rendaman batu bisa berpotensi membahayakan kesehatan.

Sebab, setelah diteliti batu tersebut rupanya mengandung unsur logam, namun belum diketahui apakah batu tersebut juga mengandung radioaktif.

"Jika mengandung radioaktif, bisa menyebabkan kanker," ujar Robiatul.

Ia juga meminta agar warga menghentikan pemahaman dan aktivitas tersebut.

"Warga percaya ada khasiat, padahal enggak ada. Kami mengedukasi, agar warga tidak mengonsumsi air itu," tegasnya.

Baca juga: Meteor Jatuh di Rumah Warga, Astronom Sebut Hanya Terjadi Setahun Sekali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com