"Kita dapat mengatakan itu mungkin kebetulan. Sulit untuk membuktikan vaksin adalah penyebab langsung," sambung dia.
Laporan awal menyebutkan, kematian terjadi beberapa hari setelah para lansia menerima vaksin Pfizer.
Semua korban jiwa merupakan penghuni panti jompo dan berpotensi rentan terhadap efek samping dari vaksinasi.
Negara Skandinavia itu baru menggunakan vaksin Pfizer sebelum menggunakan vaksin produksi perusahaan farmasi lainnya, Moderna, pada Jumat lalu.
Lebih dari 42.000 orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin di negara itu, dengan memprioritaskan populasi yang paling rentan.
Madsen menekankan, bahwa jauh lebih berisiko untuk memilih tidak mendapatkan vaksin Covid-19.
"Jelas, Covid-19 jauh lebih berbahaya bagi sebagian besar pasien daripada vaksinasi. Kami sangat khawatir," imbuhnya.
Baca juga: Peneliti Oxford Bersiap Rancang Vaksin Covid-19 Khusus Varian Baru
WHO mengimbau agar negara-negara wajib memantau keamanan vaksin, dan mempromosikan perawatan setelah imunisasi sesuai dengan praktik imunisasi yang baik untuk setiap vaksin.
Komite merekomendasikan bahwa data dugaan kejadian buruk harus dikumpulkan dan ditinjau terus menerus - secara nasional, regional, dan global - saat vaksin Covid-19 diluncurkan di seluruh dunia.
"Sub-komite GACVS akan terus memantau data keamanan dari vaksin ini dan memperbarui saran apa pun yang diperlukan," tulis WHO.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.