Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli: Vaksin Covid-19 di Bahu Tak Mencegah Infeksi, tapi Keparahan

Kompas.com - 22/01/2021, 14:23 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Menurut ahli biologi molekuler Ahmad Utomo, salah satu alasan kenapa orang yang sudah divaksin masih bisa terinfeksi Covid-19 karena injeksi diberikan di bahu.

Kendati tidak bisa mencegah infeksi, tapi vaksin bisa mencegah keparahan gejala jika penerimanya terinfeksi.

Bupati Sleman Sri Purnomo terkonfirmasi positif Covid-19 setelah pekan lalu menerima vaksin Sinovac.

Saat ini, Sri Purnomo tengah menjalani isolasi mandiri di rumah dinas.

"Hasil antigen kemarin dan hasil PCR tadi pagi itu (Bupati Sleman Sri Purnomo) positif (Covid-19)," ujar Sekda Kabupaten Sleman Harda Kiswaya, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Bupati Sleman Positif Covid-19 Usai Vaksin, Begini Penjelasan Ahli

"Injeksi di bahu itu menimbulkan antibodi IgG, bukan IgA," kata Ahmad Utomo kepada Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

"Kalau untuk mencegah infeksi, maka (yang dibutuhkan) bukan suntikan di bahu. Tapi, inhaler untuk memicu IgA di rongga napas atas," imbuh dia.

Untuk diketahui, antibodi IgG adalah tipe antibodi yang paling umum muncul setelah injeksi bahu dan. Biasanya bersirkulasi di dalam pembuluh darah.

Sementara antibodi IgA adalah tipe antibodi yang disekresi dan biasanya muncul di selaput lendir seperti rongga napas atas mulut dan hidung tenggorokan.

Dalam wawancara dengan Kompas.com sebelumnya, Ahmad mengatakan bahwa vaksin saat ini belum atau tidak terbukti mampu mencegah infeksi.

"Artinya, virus masih bisa masuk ke rongga napas atas," jelasnya dihubungi Kamis (14/1/2021).

Sehingga, jika setelah disuntik vaksin Covid entah dosis pertama ataupun dosis kedua sekalipun, saat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 masuk melalui saluran pernapasan, maka gejala infeksi di saluran pernapasan masih bisa terjadi.

Ahmad berkata, infeksi pada rongga atas ini sebenarnya bisa membuat seseorang terinfeksi Covid-19 tapi tidak bergejala.

"Nah, karena infeksinya di rongga atas juga, ada proteksi alamiah dari imunoglobulin tipe A (IgA). Sementara, infeksi rongga bawah proteksi butuhnya IgG," kata dia.

Hal ini menandakan bahwa setelah seseorang disuntikkan vaksin corona beragam jenis yang ada saat ini, itu tidak menjamin orang tersebut tidak mungkin atau terhindar dari infeksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Perawat Israel menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan di Barzilai Madical Center di kota Ashkelon, pada Minggu (20/12/2020).AP PHOTO/TSAFRIR ABAYOV Perawat Israel menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan di Barzilai Madical Center di kota Ashkelon, pada Minggu (20/12/2020).

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com