Kekurangan vitamin D telah dikaitkan dengan peningkatan risiko atau keparahan infeksi virus dan penyakit. Namun, kemampuannya untuk mencegah penyakit tidak terlalu jelas.
Beberapa bulan terakhir telah banyak perdebatan tentang apakah vitamin D dapat digunakan dalam perang melawan Covid-19.
Secara keseluruhan, bukti yang mendukung gagasan ini beragam, tetapi beberapa penelitian menunjukkan, vitamin D kemungkinan memiliki kemampuan untuk meringankan kasus Covid-19 yang parah.
Baca juga: Ilmuwan Ingatkan Jangan Jadikan Vitamin D Senjata Lawan Covid-19, Kenapa?
Studi baru yang telah dilaporkan di The Lancet Diabetes and Endocrinology ini, dilakukan sebelum pandemi Covid-19 muncul, sehingga tidak dapat membuat kesimpulan yang dapat diandalkan tentang hubungannya dengan Vitamin D.
Lagi pula, infeksi saluran pernapasan umum sangat berbeda dengan Covid-19 dan tidak mudah dibandingkan.
Profesor Neale menekankan, bahwa siapa pun yang mengkhawatirkan kadar vitamin D dalam tubuh mereka, ada baiknya segera berkonsultasi dengan dokter mereka.
Baca juga: Bukti Baru, Vitamin D Turunkan Risiko Kematian pada Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.