Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pertama pada Primata, Gorila Ditemukan Positif Covid-19

Kompas.com - 13/01/2021, 12:02 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber PHYSORG

KOMPAS.com- Beberapa gorila di Taman Safari Kebun Binatang San Diego dinyatakan positif Covid-19 setelah dilakukan tes, setelah menunjukkan beberapa gejala Covid-19.

Kasus tersebut diyakni sebagai kasus pertama yang terjadi pada primata di Amerika Serikat, bahkan mungkin di dunia.

Seperti dikutip dari Phys, Selasa (12/1/2021) direktur eksekutif kebun binatang, Lisa Peterson meyakini gorila mengidap virus corona setelah menunjukkan gejala batuk.

Baca juga: Populasi Gorila Gunung Semakin Terancam oleh Covid-19, Kenapa?

 

Taman safari kemudian menguji tinja kelompok gorila setelah dua kera mulai batuk pada 6 Januari lalu.

Tiga gorila kemudian dinyatakan positif oleh US Departement of Agriculture National Veterinary Services Laboratories. Sementara delapan sampel sisanya masih dalam proses pengujian.

Infeksi tampaknya tersebut berasal dari anggota tim perawatan satwa liar yang ternyata juga positif terinfeksi virus corona, namun tak menunjukkan gejala Covid-19.

Anggota tim perawatan tersebut juga selalu mengenakan masker saat berada di sekitar gorila.

Saat ini dokter hewan terus memantau gorila yang masih tinggal di taman. Dokter memberikan vitamin, cairan, dan makanan.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Kesamaan Persahabatan Gorila dan Manusia dalam Bersosialisasi

Ilustrasi gorila hutan, gorila gunung. Ilustrasi gorila hutan, gorila gunung.

 

Namun tak ada pengobatan khusus untuk virusnya. Belum diketahui apakah mereka akan mengalami reaksi serius.

"Selain sesak dan batuk (gejala Covid-19), gorila baik-baik saja," kata Peterson.

Ahli satwa liar telah menyatakan keprihatinannya mengenai gorila yang terinfeksi virus corona.

Gorila merupakan spesies terancam punah yang memiliki kesamaan 98,4 persen DNA dengan manusia. Selain itu, primata ini juga merupakan hewan sosial.

Gorila yang terinfeksi di taman safari San Diego adalah gorila dataran rendah barat yang populasinya menurun lebih dari 60 persen selama dua dekade terakhir.

Baca juga: Ledakan Angka Kelahiran, Keluarga Gorila Uganda Sambut Bayi Baru

 

Hal tersebut disebabkan karena perburuan dan penyakit.

Lebih lanjut, kebun binatang pun akan melakukan lebih banyak pengamanan untuk stafnya. Termasuk mengharuskan untuk mengenakan pelindung wajah dan kacamata saat bekerja dan bersentuhan dengan hewan.

Berita mengenai gorila yang terinfeksi virus ini pun dapat berkontribusi memberikan informasi bahwa pandemi juga dapat berpotensi menular di habitat asli jika bersentuhan dengan manusia.

Taman Safari Kebun Binatang San Dieogo pun berencana membagikan informasi terkait infeksi Covid-19 pada primata ini, yang nantinya mereka temukan untuk mengembangkan langkah-langkah perlindungan gorila di hutan Afrika.

Baca juga: Gorila Langka di Dunia Tertangkap Kamera, Gendong Anak di Punggungnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com