Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/01/2021, 19:30 WIB
Ellyvon Pranita,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Memandang dan melakukan pengamatan terhadap hujan meteor bisa menjadi kesenangan tersendiri bagi sebagian masyarakat.

Namun, apa yang sebenarnya menyebabkan hujan meteor itu terjadi dan bagaimana proses terjadinya tidak banyak diketahui oleh masyarakat.

Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksan Nasional (Lapan), Andi Pangerang menjelaskan bahwa meteor adalah sebutan yang kita gunakan untuk menyebut sesuatu hal yang jatuh dari luar angkasa.

Sementara, menurut definisnya meteor dapat dinyatakan sebagai penampakan jalur jatuhnya serpihan benda luar angkasa- yang dinamakan meteorid- ke atmosfer bumi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Meteor dan Hujan Meteor

 

Hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah yang banyak, sehingga dari permukaan bumi akan dilihat oleh manusia seolah seperti hujan yang turun.

Penyebab hujan meteor

Andi mengatakan hujan meteor yang termasuk fenomena alam yang langka dan mempesona ini dapat disebabkan beberapa hal berikut.

1. Bertemunya lintasan orbit komet-bumi

Bertemunya lintasan atau orbit komet dengan orbit bumi, menjadi penyebab utama hujan meteor terjadi.

Baca juga: Fenomena Langit Januari 2021 Ada 7 Asteroid hingga Hujan Meteor Quadrantids

 

Dikatakan Andi, pertemuan antara kedua obit ini dapat terjadi karena keduanya yang berbentuk elips dan memungkinkan adanya pertemuan waktu antara orbit bumi dan komet pada saat melintas dekat bumi.

2. Komet melontarkan gas dan debu

Penyebab kedua hujan meteor terjadi adalah kondisi saat komet melewati bagian dalam tata surya, cahaya dan panas dari Matahari.

Pada saat ini, ternyata menyebabkan komet itu sendiri permukaannya melontarkan gas dan debu.

Baca juga: 7 Fakta Hujan Meteor Geminid, Bisa Mencapai 107 Meteor per Jam

 

Ilustrasi hujan meteorSHUTTERSTOCK/SKY2020 Ilustrasi hujan meteor

3. Komet melintas dekat bumi

Untuk penyebab hujan meteor yang ketiga adalah pada saat komet melintas dekat bumi.

Pada saat komet melintas dekat bumi, ternyata muncul sebuah energi yang dapat menimbulkan tekanan.

"Selain itu, ketika komet melintas dapat menyebabkan jumlah meteor yang masuk ke dalam bumi meningkat drastis," jelas Andi.

Peningkatan drastis inilah yang mengakibatkan meteor kehilangan daya untuk dapat mempertahankan posisinya agar tetap berada di orbitnya.

Sehingga, dapat menimbulkan hujan meteor di sebagian wilayah bumi.

Baca juga: Cara Melihat Puncak Hujan Meteor Geminid 13-14 Desember 2020

 

Proses terjadinya hujan meteor

Seperti halnya hujan air yang terjadi di Bumi, ternyata hujan meteor juga dapat terjadi setelah melalui beberapa proses sebagai berikut.

1. Ketika bumi melewati puing-puing Komet

Pada proses yang pertama disebutkan bahwa hujan meteor bisa terjadi ketika Bumi melewati puing-puing dari komet.

Dalam pergerakan revolusi Bumi yaitu mengelilingi Matahari, Bumi mempunyai sebuah jalur yang disebut dengan orbit.

Suatu saat, kata dia, Bumi yang berada di orbitnya melewati puing-puing yang tersisa dari komet yang telah mengalami kehancuran.

"Dan dari sinilah proses hujan meteor bisa terjadi," ujarnya.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Apa yang Menyebabkan Fenomena Hujan Meteor?

 

Ilustrasi hujan meteor Geminid Ilustrasi hujan meteor Geminid

2. Orbit Bumi bersinggungan dengan orbit komet

Selanjutnya, tidak hanya Bumi, Komet pun sebenarnya mempunya orbitnya atau jalurnya sendiri.

Untuk diketahui, orbit komet cenderung berbentuk lonjong daripada orbit bumi.

"Beberapa komet mempunyai orbit yang bersinggungan dengan orbit bumi. Inilah kondisi selanjutnya yang menyebabkan terjadinya hujan meteor," jelas Andi.

3. Komet terlihat punya ekor

Tidak jarang, pada saat ketampakan komet terlihat dari bumi, seolah komet mempunyai ekor dan seperti hujan ketika berjumlah banyak.

Pada dasarnya inti dari komet sebenarnya adalah partikel debu padat, di mana ketika melewati Matahari akan menjadi panas dan lambat laut menjadi hancur, serta menghasilkan ekor.

Baca juga: Malam Ini Puncak Hujan Meteor Quadrantids, Ini 4 Fakta Menariknya

 

"Ekor inilah yang menyebabkan komet tampak memanjang dari bumi," imbuhnya.

4. Puncak hujan meteor

Proses terakhir adalah saat puing-puing dari inti komet yang hancur ketika melintasi orbit Bumi akan terlihat seperti hujan.

Andi menyebutkan, pada proses inilah yang terjadinya puncak dari hujan meteor itu.

Jadi, inti komet yang melintasi Matahari dan bergerak cepat diikuti oleh serpihan berbatu yang didominasi oleh partikel berukuran seperti pasir.

"Serpihan inilah yang terbakar ketika sampai di atmosfer Bumi. Ketika terbakar, di sekitar serpihan akan menghasilkan cahaya yang tampak dari Bumi menyerupai hujan," kata dia.

Baca juga: Selain Hujan Meteor Geminid, Ada 3 Fenomena Langit Hadir Hari Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com