Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ingatkan Mutasi Virus Perburuk Gelombang Covid-19, Kenapa?

Kompas.com - 06/01/2021, 17:03 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber Science


KOMPAS.com- Virus corona yang ditetapkan sebagai pandemi global sejak awal tahun 2020 lalu terus bermutasi. Ilmuwan memperingatkan mutasi virus dapat semakin memperburuk gelombang Covid-19.

Kecemasan yang disebabkan pandemi virus corona di tahun lalu, telah memberikan rasa déjà vu yang kuat bagi peneliti pada awal tahun 2021 ini.

Dunia sempat cemas, saat satu negara, China, menghadapi teror wabah misterius dan mencoba mengurangi risiko dampaknya bagi semua orang.

Kali ini, di penghujung tahun 2020, kemunculan mutasi virus corona baru dari SARS-CoV-2 di Inggris telah memberikan ancaman baru.

Memberikan kecemasan yang sama, namun kali ini varian baru virus SARS-CoV-2 ini menyebar dengan sangat cepat, berawal di tenggara Inggris.

Baca juga: Awasi Mutasi Virus di AS, CDC Harap Pengurutan Genom Virus Corona Ditingkatkan

 

Dampak evolusi virus corona

Varian yang disebut B.1.1.7 pertama kali menarik perhatian para ilmuwan pada awal Desember 2020 lalu. Dengan cepat varian ini telah menggantikan varian virus sebelumnya, dan kemungkinan virus baru tersebut menjadi pertanda fase pandemi baru yang sangat berbahaya.

"Satu kekhawatiran bahwa B.1.1.7 sekarang ini akan menjadi varian global yang dominan dengan transmisi yang lebih tinggi dan itu dapat mendorong gelombang lain yang sangat buruk," kata Jeremy Farrar, ahli penyakit menular di Wellcome Trust, dikutip dari Science, Rabu (6/1/2020).

Menurut Farrar, saat ini kemungkinan dunia sedang memasuki fase yang tidak dapat diprediksi, sebagai akibat dari evolusi virus.

Baca juga: Varian Baru Mutasi Virus Corona Ditemukan di Inggris, Apa Kata Ahli?

 

Dampak dari kecemasan tersebut telah membuat banyak negara mempercepat otorisasi vaksin corona atau mendiskusikan rejimen dosis yang dapat melindungi lebih banyak orang dengan cepat.

Akan tetapi, dengan munculnya varian baru virus corona di banyak negara, para ilmuwan meminta agar pemerintah dapat lebih memperkuat langkah-langkah pengendalian pandemi ini.

Penyebaran virus baru membuat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan lockdown ketat pada 4 Januari lalu, termasuk menutup sekolah dan meminta masyarakat untuk tidak keluar rumah, kecuali sangat mendesak.

Kendati demikian, langkah pembatasan ketat seperti yang dilakukan Inggris masih ragu untuk dilakukan oleh sejumlah negara.

Halaman:
Sumber Science
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com