Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal karena Malanutrisi, Benarkah Diet Keto Berbahaya bagi Tubuh?

Kompas.com - 17/12/2020, 12:37 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Lebih lanjut dr Tan menegaskan bahwa diet keto tidak ada benarnya. Sebab, dalam diet ini, asupan karbohidrat diganti dengan protein dan lemak.

"Itu sama seperti tangki bensin yang mestinya diisi bensin, tapi diganti dengan oli. Fungsinya, kan, beda," kata dr Tan.

Pada intinya, badan harus menerima asupan yang semestinya. Dr Tan mengatakan, karbohidrat adalah sumber tenaga bagi tubuh, jika tidak ada karbohidrat, sumber lainnya dari protein atau lemak.

"Saat protein atau lemak dikonversi jadi gula, akan terjadi reaksi glukoneogenesis," jelas dr Tan.

Baca juga: Sains Diet, Bagaimana Makan Lemak Saat Diet Keto Turunkan Berat Badan?

 

Masalahnya, kebanyakan orang dengan bobot atau berat badan berlebih tidak mengatur jenis makanan yang dikonsumsi.

Dr Tan menegaskan bahwa karbohidrat bukan untuk dihindari, tetapi dipahami. Sumber karbohidrat dari nasi rafinasi, bila dikonsumsi akan langsung terurai menjadi gula darah.

"Akan tetapi, kan, (sumber karbohidrat lain) ada beras merah, ubi, singkong, kentang, jagung, talas, dan lain-lain," ungkap dr Tan.

Oleh sebab itu, dr Tan juga menyarankan agar makanan diimbangi dengan protein yang dimasak dengan sehat, bukan digoreng. Selain itu, lengkapi separuh piring dengan sayur dan buah.

"Kalau bisa makan yang benar, ngapain diet? Sehat itu kontributornya banyak, langsing itu bukan soal makanan saja," saran dr Tan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com