Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh Video Dinosaurus di Mojosemi Magetan, Ini 5 Fakta Triceratops Herbivora Berwajah Garang

Kompas.com - 16/12/2020, 19:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Sebuah video beredar dan menjadi viral yang menunjukkan seekor dinosaurus turun dari truk untuk dibawa ke Mojosemi Forest Park di Magetan, Jawa Timur.

Video tersebut cukup menghebohkan warganet, sebab dalam video tersebut tampak sejumlah orang berusaha menjinakkan dinosaurus yang diketahui jenis Triceratops. Hewan prasejarah ini tampak ditarik tali saat akan turun dari truk.

Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (15/12/2020), terkait video viral dinosaurus tersebut, pihak Mojosemi Forest Park yang dihubungi Kompas.com mengatakan video tersebut diambil pada Senin (14/12/2020).

Pengelola Mojosemi Forest Park, Nanang Sedayu mengatakan video tersebut merupakan promosi dari pihak pengelola untuk memperkenalkan wahana baru yang ada di tempat wisata tersebut, yakni Mojosemi Dinosaurus Park.

Baca juga: Rekonstruksi Digital Otak Dinosaurus, Ilmuwan Temukan Fakta Menarik Ini

 

"Di dalam (Mojosemi Dinosaurus Park) itu ada wahana baru, Dinosaurus Park, yang ada beberapa macam dinosaurus di dalamnya, termasuk yang kemarin kami turunkan," kata Sedayu.

Jenis dinosaurus yang ada dalam video viral tersebut adalah Triceratops, yakni herbivora prasejarah yang memiliki tanduk ikonik.

Lantas, seperti apakah Triceratops ini?

Dilansir dari National Geographic, Triceratops adalah dinosaurus pemakan tumbuhan yang memiliki ciri fisik tampak begitu ganas.

Baca juga: Dinosaurus Juga Alami Infeksi Tulang Akut, Peneliti Temukan Buktinya

 

Ciri fisik yang sangat ikonik dari hewan prasejarah ini adalah tanduk dan pelat kepala yang runcing, yang tak heran membuat Triceratops horridus tampak terlihat ganas dan menyeramkan.

Hewan ini diketahui hidup di kawasan yang kini Amerika Utara bagian barat pada akhir periode Cretaceous sekitar 69 juta tahun yang lalu.

Nama Triceratops merupakan bahasa latin untuk 'wajah bertanduk tiga', adalah salah satu dinosaurus non-unggas terakhir yang berevolusi sebelum peristiwa kepunahan dahsyat yang terjadi 66 juta tahun yang lalu.

Ilustrasi posisi dinosaurus Triceratops dan Tyrannosaurus rex 
bgr Ilustrasi posisi dinosaurus Triceratops dan Tyrannosaurus rex

Menurut ahli paleontogi, Triceratops adalah jenis dinosaurus yang fosilnya paling melimpah yang digali, sebab spesies ini telah ditemukan di seluruh Formasi Hell Creek yang kaya akan fosil di timur laut Montana.

Kawasan ini diketahui sebagai tempat lapisan batuan ribuan tahun terakhir saat era dinosaurus. Kendati begitu, para ilmuwan masih harus mempelajari banyak hal tentang Triceratops. Inilah beberapa hal yang perlu diketahui tentang Triceratops.

1. Fisik tubuh garang dan ganas

Triceratops telah dikenal sebagai dinosaurus yang sangat garang karena penampilan fisiknya yang tampak menyeramkan dengan plat kepala runcing dan tiga tanduk yang menghiasinya.

Tak mengherankan jika dinosaurus ini sering digambarkan sebagai makhluk yang kuat yang bahkan dapat melawan karnivora terganas di masa itu, Tyrannosaurus rex (T.rex).

Baca juga: Peneliti Ungkap Bukti Duel Maut yang Terjadi pada Dinosaurus

 

Namun, hingga saat ini, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Triceratops mengobarkan pertempuran epik melawan T.rex, kednati budaya populer telah menggambarkannya demikian.

Triceratops besar memotong sosok yang tangguh di lanskap prasejarah, sebagai hewan dengan panjang tubuh mencapai 30 kaki atau sekitar 9.144 meter dan berat mencapai 6-8 ton.

Kakinya yang kokoh membantu hewan herbivora ini menopang tubuhnya, saat melaju di antara semak belukar di Amerika Utara.

Kepala Triceratops sangat besar, beberapa tengkorak yang ditemukan berukuran hingga 10 kaki atau sekitar 3.048 meter. Dihiasi tiga tanduk, paling pendek berada di atas mulut dan dua tanduk lainnya dengan panjang yang sama berada di dekat area mata.

Baca juga: Temuan Fosil Ungkap Perjalanan Dinosaurus Seberangi Lautan

 

2. Teka-teki jumbai tanduk Triceratops

Di belakang tanduk terdapat jumbai yang terbuat dari tulang dan bertatahkan paku kecil yang disebut epoccipitals. Jumbai ini masih saja menjadi perdebatan di antara para ilmuwan terkait manfaat dari bagian tanduk Triceratops tersebut.

Teori awal, jumbai tersebut mungkin menjadi pelindung Triceratops dari predator atau bertindak sebagai radiator untuk membantu dinosaurus mengatur suhu tubuhnya telah dideskreditkan.

Sebuah studi tahun 2018 juga mengesampingkan teori bahwa jumbai ini berevolusi untuk membantu dinosaurus mengenali anggota spesies ceratopsian yang berbeda.

Teori yang berlaku saat ini yakni bahwa jumbai itu mungkin telah membantu dinosaurus ini memilih pasangan.

Fosil tengkorak Triceratops horridus di Museum of Science di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Dinosaurus herbivora berwajah garang, dengan plat kepala berhiaskan tiga tanduk tajam.WIKIMEDIA COMMONS/Daderot Fosil tengkorak Triceratops horridus di Museum of Science di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat. Dinosaurus herbivora berwajah garang, dengan plat kepala berhiaskan tiga tanduk tajam.

3. Triceratops hidup menyendiri

Bukti fosil telah menuntun ilmuwan memecahkan kode aspek lain dari perilaku herbovira prasejarah ini. Lesi pada tengkorak Triceratops telah mengungkapkan bahwa dinosaurus ini terkadang saling bertarung dengan kawanananya.

Namun, tidak seperti spesies ceratopsian lainnya, fosil Triceratops jarang ditemukan dalam kelompok, yang menunjukkan bahwa mungkin dinosaurus pemakan tumbuhan ini hidup menyendiri.

4. Dinosaurus berparuh

Keunikan lain dari penampilan fisik Triceratops adalah mulutnya yang seperti paruh dan memiliki rahang sangat kuat yang dilapisi dengan deretan gigi tajam.

Gigi-gigi tersebut diketahui digunakan untuk menghancurkan dan menggiling tumbuhan dataran rendah.

Baca juga: Peneliti Ungkap Fosil Kloaka, Beri Petunjuk Bagaimana Dinosaurus Kawin

 

Bukti menunjukkan bahwa gigi Triceratops sangat kompleks, sehingga memungkinkan mereka untuk memotong vegetasi yang lebat yang akan sulit dikonsumsi oleh herbivora lain.

5. Evolusi dan kepunahan Triceratops

Hingga kini, para ilmuwan masih bertanya-tanya tentang hubungan evolusi antara Triceratops horridus dan kerabatnya yang kurang dikenal, yakni Triceratops prorsus.

Meskipun mereka memiliki banyak kesamaan, namun Triceratops prorsus memiliki tanduk hidung yang lebih panjang, moncong yang lebih pendek, dan tanduk atas yang lebih tegak.

Beberapa ahli paleontologi berpendapat bahwa kedua spesies itu adalah keturunan dinosaurus sebelumnya, dalam hal ini mereka akan hidup pada waktu yang sama.

Baca juga: Pertama Kali, Ahli Temukan Bayi Dinosaurus T-Rex

 

Namun, pada tahun 2014, penelitian terhadap 50 tengkorak Triceratops dari Formasi Hell Creek menemukan bahwa tengkorak Triceratops horridus hanya muncul di lapisan bawah batuan, sedangkan Triceratops prorsus hanya ditemukan di lapisan atas.

Penemuan ini menunjukkan bahwa Triceratops horridus berevolusi menjadi spesies lain selama satu atau dua juta tahun.

Diketahui tidak ada spesies Triceratops yang hidup lebih lama dari itu. Artinya selama 66 juta tahun yang lalu, sekitar 3 juta tahun setelah dinosaurus pertama kali muncul, asteroid selebar 7,5 mil menghantam Semenanjung Yucatan Meksiko.

Bencana lingkungan berikutnya membunuh lebih dari tiga perempat dari semua spesies di planet ini, termasuk Triceratops dan sesama dinosaurus non-unggas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com