Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serba-serbi Hewan: Kenapa Lalat Susah Ditangkap?

Kompas.com - 07/12/2020, 08:03 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Kenapa lalat susah ditangkap? Adalah satu dari sekian banyak misteri yang sempat menjadi teka-teki umat manusia selama ribuan tahun.

Di tahun 2014, para ilmuwan telah mengantongi jawaban atas pertanyaan itu.

Dalam laporan ilmiah yang terbit di jurnal Science edisi 10 April 2014, peneliti menyebut bahwa lalat memiliki sayap yang dapat merespons ancaman secepat jet tempur.

Inilah kenapa kita sulit menangkapnya dan lalat tampak melesat sangat cepat.

Serangga seperti lalat buah memanfaatkan kekuatan aerodinamis dalam satu atau dua kepakan untuk mengubah arah dengan sangat cepat.

Baca juga: Serba serbi Hewan: Misteri Kucing dan Anjing Pulang Tanpa Tersesat

Menurut para ilmuwan gerakan lalat itu terjadi begitu cepat, hanya kurang dari seperseratus detik.

Oleh sebab itu, para ilmuwan membutuhkan tiga kamera berkecepatan tinggi, masing-masing kamera mampu mengambil 7.500 foto setiap detik.

Ahli menemukan bahwa saat lalat buah (Drosophila hydei) melarikan diri, mereka terbang berputar 90 derajat atau lebih, kadang-kadang terbang hampir terbalik tapi sangat terkontrol dan spesifik.

Menurut rekan penulis studi Florian Muijres, seorang peneliti di Lab Dickinson Universitas Washington, Seattle, tempat studi itu berlangsung, seekor lalat buah mengepakkan sayapnya 200 kali per detik selama penerbangan normal dan lebih cepat saat melarikan diri.

Perbedaan kecil pada hentakan sayap menghasilkan gaya yang dibutuhkan lalat untuk melesat cepat.

“Berdasarkan arah ancaman yang membayangi lalat, entah dari dari belakang, depan, atau samping, lalat dapat melakukan berbagai jenis manuver melarikan diri yang sangat terkontrol,” tambahnya seperti dilansir National Geographic.

Kecepatan lalat

Lalat yang sedang melarikan diri dengan lalat yang sedang beristirahat sangat kontras perbedaannya.

Dari posisi istirahat, lalat melakukan lompatan liar dan melayang di udara dengan menggunakan kakinya.

Warga perumahan Citra Raya memasang perangkat lalat sebagai akibat dampak dari peternakan ayam yang bersebalahn dengan perumahanArdiansyah Fadli Warga perumahan Citra Raya memasang perangkat lalat sebagai akibat dampak dari peternakan ayam yang bersebalahn dengan perumahan

"Hanya pada fase kedua, lalat memiliki kendali dan mulai mengepakkan sayapnya," kata Muijres.

Menurut Graham Taylor, seorang profesor biologi matematika di Universitas Oxford di Inggris, terbang dengan manuver berputar adalah cara yang masuk akal bagi serangga terbang untuk mengubah arah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com