Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tubuh Sangat Lelah, tapi Kok Susah Tidur? Ini Penyebabnya

Kompas.com - 18/11/2020, 08:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Setelah seharian beraktivitas dan tubuh terasa sangat lelah, yang kita inginkan pasti segera naik ke tempat tidur dan beristirahat.

Alih-alih tidur nyenyak, yang biasa terjadi justru kita sama sekali tidak bisa tidur dan sangat terjaga.

Kenapa kecapekan malah tidak bisa tidur?

Dilansar Health Line, hal ini berhubungan dengan ritme sirkadian.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Cara Mengatasi Anak Sering Tidur Larut Malam

"Ritme sirkadian seperti pencatat waktu internal untuk semua yang dilakukan tubuh selama 24 jam," kata spesialis tidur, W. Christopher Winter.

Ritme sirkadian memanfaatkan terang, gelap, dan jam biologis untuk mengatur suhu tubuh, metabolisme, hormon (termasuk melatonin), dan waktu tidur.

Jam utama tubuh disebut inti suprachiasmatic (SCN) yang terletak di otak. SCN ini mengontrol produksi melatonin, hormon yang membantu mengatur kapan waktu tidur.

Pada siang hari, saat terang, kadar melatonin tubuh rendah.

Kemudian saat malam, ketika hari mulai gelap, tubuh memproduksi lebih banyak melatonin. Produksi puncak melatonin di antara pukul 2.00 sampai 4.00 pagi, setelah itu hormonnya menurun.

Tubuh kita paling baik untuk tertidur sekitar 2 jam setelah kadar melatonin mulai meningkat.

"Ritme sirkadian tidak peduli pada jadwal seseorang," kata Winter yang juga seorang penulis buku The Sleep Solution: Why Your Sleep Is Broken and How To Fix It.

Namun jika kita sangat lelah atau kecapekan tapi tidak bisa tidur, ritme sirkadian jadi tidak aktif dan akhirnya membuat jam tidur tertunda.

Kondisi ini terjadi ketika Anda tidur 2 jam lebih lama dari yang dianggap normal (jam 10.00-24.00 malam) dan mengakibatkan sulit bangun di pagi hari.

Tidur lewat tengah malam banyak dialami kaum muda, sekitar 7 sampai 16 persen. Selain itu juga dialami 10 persen orang dengan insomnia kronis.

Nah, pola tidur yang buruk ini pula berpengaruh ke sulit tidur meski badan capek.

Jika dari awal Anda sudah memiliki jadwal tidur yang berantakan (dan terbiasa tanpa perbaikan), Anda tidak akan merasa bugar dan semangat untuk beraktivitas.

 

Ilustrasi insomniashutterstock Ilustrasi insomnia

Badan yang terasa “berat” karena kurang tidur bisa membuat Anda lebih gampang kecapekan.

Dilansir Huffington Post, kombinasi stres fisik karena badan yang kecapekan, stres emosional dari aktivitas harian, dan stres karena tidak kunjung bisa tidur dapat membuat waktu tidur Anda makin berkurang, bisa menyebabkan Anda jadi sulit tidur malam.

Gangguan kelenjar adrenalin

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, susah tidur malam juga mungkin tanda Anda mengalami gangguan kelenjar adrenalin

Jika pola tidur Anda sudah baik namun masih sering susah tidur malam karena badan kecapekan, ini mungkin tandanya tubuh Anda mengalami kekurangan hormon kortisol.

Gangguan atau kerusakan pada kelenjar adrenal dapat menyebabkan hal ini.

Hormon kortisol berperan meningkatkan kadar gula dalam darah, menekan kerja sistem imun, meningkatkan metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat, serta membantu mengatur metabolisme dan jam biologis tubuh.

Gangguan pada kelenjar adrenal dapat menyebabkan sistem imun malah melemah ketika stres datang menghampiri.

 

Ilustrasi deep sleep, tidur nyenyak, tidur.Shutterstock Ilustrasi deep sleep, tidur nyenyak, tidur.

Pada akhirnya, ketidakseimbangan kadar kortisol dalam tubuh mengacak-acak jam biologis tubuh Anda.

Normalnya, pada pagi hari kadar kortisol akan meningkat dan semakin menurun ketika malam hari sehingga membuat kita tertidur.

Namun jika Anda memiliki gangguan kelenjar adrenal, yang terjadi bisa sebaliknya — hormon kortisol meningkat pada malam hari sehingga Anda jadi lebih gelisah dan mengalami insomnia pada malam hari.

Baca juga: Kenapa Saat Tidur Kita Tidak Bisa Mendengar Suara?

Selain itu, gangguan kelenjar adrenalin bisa menyebabkan Anda mengalami sindrom kelelahan kronis, yang bisa memperburuk keluhan sulit tidur malam Anda.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, akumulasi dari stres fisik dan emosional yang Anda hadapi sehari-hari dapat membuat tubuh semakin rentan kecapekan dan akhirnya “drop”.

Pada akhirnya, ini membuat Anda sulit tidur malam setiap hari.

Beberapa gejala gangguan kelenjar adrenal adalah:

  • Kelelahan kronis
  • Pegal-pegal
  • Berat badan menurun karena kehilangan nafsu makan
  • Tekanan darah rendah
  • Rambut rontok
  • Warna kulit menjadi lebih gelap
  • Gangguan pencernaan, seperti sakit perut, muntah, diare, dan mual.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com