KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat. Seperti yang diberitakan Kompas.com sebelumnya, hingga Selasa (17/11/2020), data pemerintah memperlihatkan bahwa ada 3.807 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Penambahan itu menyebabkan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia saat ini mencapai 474.455 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Selain penularan virus corona masih terus terjadi di tengah masyarakat, beberapa kasus kaburnya pasien positif Covid-19 yang sedang dalam perawatan dan di bawah pengawasan, juga memunculkan kekhawatiran meningkatnya risiko reproduction rate virus corona di Indonesia.
Baca juga: 3 Cara Cegah Penyakit Tidak Menular yang Picu Kematian Pasien Covid-19
Melihat masalah tersebut, Pusat Penelitian Elektronika dan Telekomunikasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2ET LIPI) meluncurkan alat monitoring berbasis wearable device bernama Si-Monic (Smart Innovated Monitoring for Covid-19).
Si-Monic adalah sistem pengawasan individu bagi orang yang terkonfirmasi/suspek/kontak erat Covid-19, berbasis wearable device pertama di Indonesia.
Menurut Kepala P2ET LIPI Budi Prawara, Si-Monic memiliki fungsi yang sangat penting untuk melakukan pengawasan terhadap suspek Covid-19.
Teknologi yang dibenamkan pada wearable device Si-Monic berupa Chip Bluetooth Low Energy (BLE) yang memiliki ID khusus dan terkoneksi dengan internet.
Dengan mengunduh aplikasi Si-Monic yang tersedia di Play Store, maka pemakainya akan selalu bisa dipantau melalui server terpusat.
"Informasi pergerakan dan status pengguna Si-Monic juga akan selalu diperbaharui, termasuk jika pemakai Si-Monic berusaha melepas paksa atau menonaktifkan perangkat dengan cara apapun, pengawas akan langsung mengetahui hal tersebut," jelas Budi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas Sains, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: Hampir 2 Juta Kasus, Apa Itu ODP, PDP, Suspek, OTG, dan Positif Corona