Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Temukan Cara Mematikan Protein Perusak dari Virus Corona

Kompas.com - 17/11/2020, 19:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis


KOMPAS.com- Virus corona SARS-CoV-2 memiliki mekanisme unik dalam memproduksi protein destruktif atau protein perusak yang menyebabkan malapetaka pada kesehatan masyarakat.

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan lebih dari 52 juta orang di seluruh dunia terinfeksi penyakit ini.

Salah satu penyebab mudahnya virus corona menular ada pada komponen virus yang mampu mereplikasi diri dengan cepat.

Kemampuan tersebut yang membuat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 ini mampu dengan cepat merusak organ penting di dalam tubuh.

Baca juga: Studi Baru Temukan Melatonin Berpotensi Mengobati Virus Corona

 

Namun, baru-baru ini, sebuah studi dilakukan para peneliti di Georgetown University Medical Center yang menemukan cara untuk menghentikan produksi protein destruktif yang dihasilkan oleh virus corona tersebut.

Dilansir dari Science Daily, Selasa (17/11/2020), para peneliti berhasil menggunakan molekul yang terdiri dari untaian kecil RNA.

Kunci dari penelitian ini adalah menggunakan microRNA (miRNA) atau silencing RNA (siRNA), yang mana keduanya merupakan molekul RNA.

Menurut peneliti, molekul-molekul ini dapat memandu ekspresi akhir terkait proses produksi protein yang terjadi pada virus.

Baca juga: Mutasi Virus Corona D614G Lebih Menular, tetapi Mudah Dimatikan Vaksin

 

Produksi protein virus corona inilah yang menyebabkan Covid-19 dan memberi malapetaka penyakit pada manusia.

Ilmuwan ini menyebut bahwa virus SARS-CoV-2 memiliki kesamaan biologis dengan virus pernapasan lainnya, seperti flu musiman.

Penggunaan obat flu, Tamifli atau oseltamvir untuk mengobati dan mencegah infeksi dari flu telah terbukti membantu mengurangi gejala flu pada beberapa orang.

"Kami meyakini pendekatan studi (virus corona) ini akan menekan produksi protein virus dan dapat digunakan untuk melawan hampir semua virus pernapasan," kata G. Ian Gallicano, profesor di Departemen Biologi Molekuler dan Seluler di Georgetown University Medical Center.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com