Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Karakteristik Khas Cara Belajar Anak Usia 5 hingga 12 Tahun

Kompas.com - 13/11/2020, 12:02 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Karakteristik seorang anak pada usia lima hingga 12 tahun harus dipahami, apalagi pada masa pandemi seperti ini.

Sebab, selama pandemi Covid-19 anak harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilakukan di rumah.

Namun, perlu diingat bahwa setiap anak memiliki fokus belajar yang berbeda, sehingga Anda sebagai orangtua perlu memahami karakter anak pada usia tersebut.

Dengan memahami karakter anak, maka orangtua dapat mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk mendukung kemampuan belajarnya secara optimal.

"Anak usia 5-12 tahun mengalami berbagai macam fase perkembangan, mulai dari lebih mandiri, kemampuan komunikasi, sikap lebih kritis dan berinteraksi sosial lebih aktif dengan orangtua, guru dan peer group atau teman sebaya," ujar Damar Wijayanti, SIP., Dipl. Edu. Montessori, Pemerhati Pendidikan Anak pada webinar yang digelar Nestle Dancow, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Pena atau Keyboard, Mana yang Lebih Baik untuk Belajar Anak?

 

Berikur ini beberapa karakteristik khas dalam perkembangan anak usia 5-12 tahun seperti yang dipaparkan Damar.

  1. Kecepatan belajar yang melambat dibandingkan usia sebelumnya.
  2. Cara belajar yang lebih tenang dibanding usia sebelumnya.
  3. Tidak perlu mengulang penjelasan beberapa kali, atau mulai memahami dengan cepat.
  4. Tidak tertarik pada kegiatan yang sama, cenderung menyukai aktivitas beragam.
  5. Anak usia 6-9 tahun memiliki antusiasme natural untuk belajar hal baru.
  6. Anak usia 9-12 tahun tidak hanya mencari pengetahuan baru, namun sudah berpikir kritis pada hal baru yang diterima.
  7. Ketertarikannya mulai bergeser bukan hanya pada lingkungan fisik, namun pada orang-orang yang ada di lingkungan tersebut.
  8. Mulai tertarik pada peer group atau yang dikenal dengan teman sebayanya dibanding dengan orang tuanya.
  9. Suka bekerja sama dengan teman-teman yang memiliki ketertarikan yang sama.
  10. Mulai mengembangkan social network.
  11. Membutuhkan role model yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain.

Untuk mendukung fungsi eksekutif anak berjalan dengan optimal, orangtua harus memahami karakteristik dan kebutuhan perkembangan psikososial anak sesuai dengan fase perkembangannya.

Baca juga: Anak Stres Belajar Daring? Ini Saran Psikolog untuk Mencegahnya

 

Fungsi eksekutif merupakan serangkaian proses di otak yang berpusat pada Dosolateral Prefrontal Koreteks yang berfungsi untuk bertaggung jawab pada keterampilan dan kemampuan seorang anak untuk menyelesaikan tugas dan aktivitas.

Dari memahami tahap perkembangan anak, orangtua bisa menyusun strategi yang lebih efektif untuk mendampingi proses pembelajaran dirumah.

" Hal yang bisa dilakukan seperti meluangkan 10 menit sebelum kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh untuk menggantikan interaksi sosial yang biasa mereka dapat dengan peer group di sekolah," tutur Damar.

Kemudian hal yang bisa dilakukan adalah dengan mendengarkan pendapat mereka, dan memberikan apresiasi pada pemikiran mereka agar rasa percaya dirinya terbangun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com