Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/10/2020, 10:05 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - NASA telah menunjuk perusahaan teknologi Nokia untuk membangun jaringan komunikasi 4G pertama di Bulan.

Dilansir dari ABC, Selasa (20/10/2020), sistem komunikasi ini akan diluncurkan ke permukaan Bulan pada akhir tahun 2022.

Beberapa hal yang menjadi bisa dilakukan dengan adanya internet di Bulan, tugas astronot akan menjadi lebih mudah karena bisa mengendalikan wahana penjelajahan Bulan dari jarak jauh, menggunakan sistem navigasi secara real-time, dan melakukan streaming video dengan kualititas yang lebih bagus dari sebelum-sebelumnya.

Dilansir juga dari Independent, Selasa (20/10/2020), jaringan ini nantinya menyediakan transmisi data yang membuat para astronot bisa saling berkomunikasi dengan suara dan video saat di Bulan hingga bertukar data biometrik lewat komunikasi nirkabel.

Baca juga: Bulan Purnama Oktober Terjadi 2 Kali di Indonesia, Ini Alasannya

Dikarenakan perjalanan dari Bumi dan medan Bulan yang begitu sulit, Nokia telah merancang khusus agar alatnya, yang terdiri dari stasiun pusat, antena dan software, bisa menahan peluncuran yang kasar dan pendaratan yang ekstrem.

Alat ini bahkan dirancang untuk bisa beroperasi di ruang angkasa tanpa atmosfer. 

Tidak hanya itu, Nokia juga sudah berencana untuk meng-upgrade sistem internet Bulan dari 4G ke 5G jika saatnya tiba.

Misi jangka panjang NASA

Keputusan untuk menunjuk Nokia merupakan bagian dari kucuran dana NASA senilai 523 juta dollar AS atau sekitar Rp 7,7 triliun untuk 14 perusahaan yang akan menyediakan teknologi dan program pendaratan Artemis di Bulan.

Tujuan program pendaratan Artemis di Bulan adalah untuk kehadiran jangka panjang manusia sebelum melanjutkan misi ke Mars.

Selain jaringan 4G, badan antariksa AS ini juga mendanai penelitian manajemen cairan kriogenik, inovasi permukaan Bulan, serta teknologi turun dan mendarat.

Langkah NASA berikutnya adalah mendaratkan wanita pertama dan pria berikutnya di Bulan. Rencananya, NASA akan melakukan pengujian penerbangan pada 2021 dan 2023 dulu, sebelum misi berawak diluncurkan pada 2024.

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Mengapa Bulan Disebut Satelit Alami?

Administrator NASA, Jim Bridenstine, pada bulan lalu berkata bahwa mereka akan kembali ke Bulan untuk penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi penjelajah yang baru.

“Saat kami membangun keberadaan yang berkelanjutan, kami juga membangun momentum menuju langkah manusia pertama di Planet Merah (Mars),” tambah Jim.

Untuk diketahui, momen ini sebetulnya bukan momen pertama NASA mencoba meluncurkan jaringan di Bulan.

NASA pernah bekerja sama dengan Nokia dan Vodafone pada tahun 2018 untuk meluncurkan tiang seluler ultraringan dengan roket Space x Falcon 9, tetapi proyek tersebut tidak pernah terselesaikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com