Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Baru, Tingkat Radiasi di Bulan 200 Kali Lebih Tinggi dari Bumi

Kompas.com - 26/09/2020, 17:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Eksplorasi ruang angkasa memiliki banyak risiko, salah satunya adalah paparan radiasi luar angkasa.

Di luar gelembung pelindung yang merupakan medan magnet Bumi, partikel dari Matahari dan seluruh galaksi merupakan bahaya serius bagi kesehatan manusia.

Dilaporkan dalam Science Advances, para peneliti menghitung tingkat radiasi yang diterima astronot di Bulan. Itu ratusan kali lebih banyak dibanding di Bumi.

Baca juga: Akan Mendarat di Bulan pada 2024, Ini Misi yang Harus Diselesaikan NASA

Tim memperkirakan bahwa dosis radiasi yang setara yang dialami astronot setiap hari adalah sekitar 1,3 miliSievert (unit yang mengukur dosis radiasi yang diterima dari sumber radioaktif).

Itu 2,6 kali lebih tinggi dari pengalaman astronot dan kosmonot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

"Untuk tingkat radiasi yang kami ukur di Bulan sekitar 200 kali lebih tinggi daripada di permukaan Bumi dan 5 hingga 10 kali lebih tinggi daripada dalam penerbangan dari New York ke Frankfurt," kata Robert Wimmer-Schweingruber, penulis studi yang terkait dalam sebuah pernyataan.

"Karena astronot akan terpapar pada tingkat radiasi ini lebih lama daripada penumpang atau pilot pada penerbangan transatlantik, ini adalah paparan yang cukup besar," imbuhnya seperti dilansir IFL Science, Jumat (25/9/2020).

Tingkat radiasi ini sulit untuk dibayangkan, tetapi paparan dalam sehari di Bulan diperkiran lebih tinggi dari paparan rata-rata orang Amerika dalam waktu setahun (1 milliSievert), menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS.

Orang-orang yang secara khusus bekerja dengan radiasi hanya diperbolehkan terpapar maksimum 50 milliSievert dalam satu tahun.

Namun, seorang astronot di Bulan akan melewati ambang itu dalam 38 hari dan 12 jam.

Pengukuran ini berasal dari eksperimen Lunar Lander Neutron dan Dosimetri di atas pendarat Chang'e 4 China, yang ditempatkan di sisi jauh Bulan.

Eksperimen ini bukanlah pengukuran radiasi pertama di Bulan, tetapi yang pertama mencapai tingkat presisi.

Ini jelas menimbulkan pertanyaan tentang keselamatan astronot.

Baca juga: NASA Tunda Seleksi Astronot Baru Gara-gara Pandemi Virus Corona

Radiasi luar angkasa adalah masalah yang terus-menerus diselidiki, terutama dalam hal perencanaan misi jangka panjang di luar angkasa seperti kembali ke Bulan atau perjalanan yang lebih jauh ke Mars.

Secara keseluruhan, mengunjungi Bulan seharusnya tidak terlalu berisiko, tetapi hidup secara permanen di sana sebenarnya dapat memperpendek umur, jadi kita belum sampai di sana.

Namun, tim menekankan bahwa pengukuran dikumpulkan selama periode minimum matahari, jadi pengukuran ini harus dianggap sebagai batas atas sinar kosmik galaksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com