Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 01/10/2020, 08:02 WIB


KOMPAS.com - Bulan adalah benda langit yang mengorbit pada suatu planet. Namun, selain planet, bulan juga dapat mengelilingi planet kerdil, asteroid besar dan benda langit lainnya.

Seperti dikutip dari National Geographic, Rabu (30/9/2020), bulan adalah objek yang mengorbit pada objek lain, sehingga dapat juga disebut sebagai satelit.

Kendati banyak satelit yang telah diluncurkan di sekitar orbit Bumi, namun benda-benda tersebut tidak dapat disebut sebagai Bulan.

Lantas mengapa Bulan disebut satelit alami?

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Bagaimana Bulan Terbentuk?

 

Planet atau benda yang mengorbit bulan disebut "primer". Sama seperti gravitasi menahan planet-planet di Tata surya yang mengorbit pada matahari, gravitasi juga membuat bulan tetap mengorbit di sekitar primernya.

Kebanyakan bulan terbentuk pada waktu bersamaan dengan Bulan primernya. Gravitasi akan menarik serpihan debu dan gas menjadi gumpalan material yang semakin besar.

Pada akhirnya, rumpun material yang lebih kecil yakni Bulan mulai mengorbit pada rumpun yang lebih besar, yakni primernya, baik itu planet maupun benda langit lain bukan bintang.

Inilah salah satu alasan mengapa Bulan disebut sebagai satelit alami, dan yang membedakan dengan satelit yang banyak diluncurkan ke orbit Bumi, yang merupakan objek buatan manusia.

Baca juga: Studi Baru, Tingkat Radiasi di Bulan 200 Kali Lebih Tinggi dari Bumi

 

Beberapa Bulan terbentuk dengan berbagai cara. Bulan Bumi mungkin terbentuk ketika sebuah benda seukuran planet Mars menabrak planet tersebut.

Tabrakan itu menyemburkan sejumlah besar material ke orbit di sekitar Bumi. Materi ini perlahan-lahan terakumulasi menjadi satu objek besar, yakni Bulan.

Sementara Bulan lain di tata surya ini, dulunya adalah asteroid, bongkahan batuan yang terlalu kecil untuk menjadi planet. Asteroid-asteroid ini terlalu dekat dengan primernya dan ditarik ke orbit oleh gaya gravitasi.

Kebanyakan bulan terbuat dari batu, tetapi banyak juga yang mengandung banyak es, gas, dan bahan kimia lainnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+