Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Hujan Lebat Sepekan Mendatang Akibat La Nina, Ini Wilayahnya

Kompas.com - 18/10/2020, 13:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah Indonesia harus mewaspadai adanya potensi hujan lebat dalam sepekan mendatang, akibat beberapa kondisi atmosfer.

Peringatan dini potensi hujan lebat sepekan ke depan ini dikeluarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Minggu (18/10/2020).

Sebelumnya, BMKG telah merilis informasi yang menyatakan, bahwa saat ini tengah terjadi fenomena La Nina di Samudera Pasifik dengan intensitas sedang (moderat).

Baca juga: BMKG: Waspada La Nina di Indonesia, Ini Wilayah yang Terkena Dampaknya

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyampaikan bahwa BMKG melakukan pemantauan terhadap indikator laut dan atmosfer.

Hasil analisis pemantauan tersebut ternyata menunjukkan, suhu permukaan laut mendingin -0.5 derajat celsius hingga -1.5 derajat celsius selama dasarian terakhir atau 70 hari.

Ini juga diikuti oleh dominasi aliran zonal angin timuran yang merepresentasikan penguatan angin pasat.

"Bagi Indonesia, La Nina yang terjadi pada periode awal musim hujan ini berpotensi meningkatkan jumlah curah hujan di sebagian besar wilayah," kata Guswanto.

Guswanto berkata, dampak La Nina terhadap curah hujan di Indonesia tidak seragam, baik secara spasial maupun temporal, bergantung pada musim atau bulan, wilayah, dan kekuatan La Nina itu sendiri.

Penyebab potensi hujan lebat sepekan mendatang

Guswanto juga menjelaskan selain kekuatan La Nina yang terpantau, ternyata ada beberapa kondisi atmosfer lainnya yang juga menyebabkan potensi curah hujan intensitas lebat pada seminggu mendatang. Di antaranya adalah sebagai berikut.

- Pengaruh sirkulasi angin monsun

- Pengaruh anomali iklim di Samudera Pasifik

- Penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari barat ke timur berupa gelombang Madden Julian Oscillation (MJO)

- Gelombang Kelvin

- Penjalaran gelombang atmosfer ekuator dari timur ke barat berupa gelombang Rossby

Menurut Guswanto, dari beberapa pengaruh tersebut, hasil analisis kondisi dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya aktivitas MJO di atas wilayah Indonesia, yang merupakan kluster atau kumpulan awan berpotensi hujan.

"Aktivitas La Nina dan MJO pada saat yang bersamaan ini dapat berkontribusi signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia," ujarnya.

Baca juga: Fenomena Langit Oktober: Hujan Meteor Draconids hingga Asteroid 2020 SX3

 

Ilustrasi hujan lebat Ilustrasi hujan lebat

Sehingga, berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan akan terjadi peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang.

Untuk periode 18 - 24 Oktober 2020 dampak MJO berpotensi terjadi di wilayah berikut:

- Aceh

- Sumatera Utara

- Sumatera Barat

- Riau

- Jambi

- Bengkulu

- Sumatera Selatan

- Kepulauan Bangka Belitung

- Lampung

- Banten

- DKI Jakarta

- Jawa Barat

- Jawa Tengah

- DI Yogyakarta

- Jawa Timur

- Bali

- Nusa Tenggara Barat

- Kalimantan Barat

- Kalimantan Utara

- Kalimantan Timur

- Kalimantan Tengah

- Kalimantan Selatan

- Sulawesi Utara

- Sulawesi Barat

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Selatan

- Maluku Utara

- Papua Barat

- Papua

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com