Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Komplikasi Akibat Tipes, dari Perforasi Usus hingga Peritonitis

Kompas.com - 13/10/2020, 08:03 WIB
Ellyvon Pranita,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tipes atau demam tifoid merupakan salah satu penyakit serius yang mengancam di seluruh dunia, terutama di negara berkembang, termasuk Indonesia yang menjadi negara endemis penyakit menular ini.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, ada 22 juta kasus tipes dan 200.000 kematian akibat tipes di seluruh dunia.

Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii, yang umumnya dapat menular melalui tinja atau feses dan mengontaminasi air ataupun makanan hingga dikonsumsi tanpa diketahui.

Baca juga: Jangan Salah Lagi, Tipes atau Demam Tifoid Bukanlah Penyakit Tifus

Infeksi bakteri Salmonella typhii di dalam tubuh dapat mengakibatkan reaksi yang beragam.

Di antaranya seperti demam tinggi, bintik kemerahan, diare, nyeri perut, mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot, berkeringat, batuk kering, kehilanngan nafsu makan yang mengakibatkan penurunan berat badan, serta lemah dan lelah.

Kendati gejala yang muncul dianggap hampir serupa dengan beberapa penyakit lainnya, seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, ataupun leptospirosis, dan seringkali dianggap tidak terlalu berbahaya, menurut Dokter Umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilegon, dr Lovira Ladieska, demam tifoid ini juga bisa menyebabkan komplikasi jika tidak ditangani dengan baik.

"Bisa terjadi komplikasi dari tifoid. Apabila penyakit ini tidak diobati dengan antibiotik hingga tuntas," kata Lovira kepada Kompas.com, Jumat (8/10/2020).

Untuk diketahui, antibiotik adalah obat utama yang akan diberikan kepada pasien dengan penyakit yang disebabkan bakteri, bukan virus ataupun patogenesis lainnya.

Lovira menyebutkan tiga komplikasi yang paling sering terjadi jika pengobatan antibiotik tidak tuntas.

1. Dehidrasi

Lovira menyebutkan, orang yang terinfeksi bakteri Salmonella typhii penyebab tipes ini, dapat menimbulkan keluhan berupa konstipasi atau diare.

"Konstipasi atau diare yang konsistensinya menyerupai pea soup," kata dia.

Komplikasi yang paling mudah terjadi akibat tidak diobati dengan tuntas, yaitu timbulnya dehidrasi, karena cairan tubuh banyak hilang saat mengalami gejala diare.

2. Perforasi usus

Seperti diketahui, mekanisme penyerangan terhadap tubuh manusia ini terjadi, ketika bakteri Salmonella typhii masuk ke dalam tubuh.

"Target utama bakteri ini adalah saluran pencernaan," kata dia.

Demam tifoid ini dapat mempengaruhi kondisi sistem pencernaan termasuk lambung, apabila tidak diobati dengan baik. Sehingga, hal ini bisa menimbulkan gejala-gejala awal nyeri perut, mual dan juga muntah.

Nah, ketika pengobatan antibiotik untuk tipes tidak dilakukan hingga tuntas, maka sangat mungkin sekali terjadi komplikasi berupa perforasi usus.

"Perforasi usus itu adalah ususnya bisa luka hingga berlubang," jelasnya.

Baca juga: Tipes Menular Lewat Tinja, Bagaimana Mekanisme Infeksi Bakterinya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com