Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Cara Paling Efektif Menurunkan Berat Badan

Kompas.com - 12/10/2020, 14:01 WIB
Bestari Kumala Dewi

Penulis


KOMPAS.com - Program penurunan berat badan bukanlah sesuatu yang baru. Sejak berabad-abad lalu, manusia telah merancang cara untuk menurunkan berat badan.

Sebut saja William the Conqueror, yang pada tahun 1087, mengganti makanan dengan alkohol dan berhasil menurunkan berat badan, sehingga bisa melanjutkan menunggang kudanya.

Ada juga William Banting dari Inggris, yang menerbitkan salah satu panduan diet pertama pada tahun 1863, "Letter on Corpulence," di mana dia menganjurkan untuk mengganti roti, mentega, susu, gula, dan kentang dengan daging tanpa lemak, sayuran, dan roti panggang.

Dengan resep sederhana itu, dia berhasil kehilangan lebih dari 22 kilogram dalam waktu kurang dari setahun.

Baca juga: Minuman Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan Menurut Studi Ilmiah

Tetapi tantangan sebenarnya bukanlah menemukan cara diet, apakah itu paleo, rendah karbohidrat, atau mediterania.

"Sangat sulit untuk mempertahankan berat badan yang sehat, dengan menjaga kebiasaan makan yang sehat," kata Kosuke Uetake, seorang profesor pemasaran di Yale School of Management.

Dalam studi terbaru, Uetake dan Nathan Yang dari McGill University menggunakan data dari aplikasi diet untuk memahami cara paling efektif untuk menetapkan dan mencapai tujuan penurunan berat badan.

Dikutip dari Medical Xpress (12/10/2020), kesimpulan mereka adalah, bahwa target sederhana dalam jangka pendek yang berhasil dilakukan pelaku diet, akan membuat kemajuan pada diri mereka dan membantu mereka mencapai tujuan jangka panjang.

Uetake dan Yang mengumpulkan informasi tentang sekitar 36.000 pengguna aktif aplikasi Lose It!, yang mana menetapkan target penurunan berat badan dengan menghitung jatah kalori harian.

Pengguna kemudian dapat melacak jumlah kalori harian mereka, berdasarkan apa yang mereka makan dan seberapa banyak mereka berolahraga.

Dalam analisis data yang paling dasar, Uetake dan Yang menemukan dua hubungan penting.

Pertama, para pengguna aplikasi diet tersebut menganggap serius jatah kalori harian. Ada banyak pengguna yang berkomitmen mematuhi jatah asupan kalori harian yang disarankan.

Ini menunjukkan, bahwa mereka rela mengurangi konsumsi makanan atau meningkatkan olahraga, jika mereka menyadari apa yang dikonsumsi di hari itu telah melewati jatah kalori.

"Meski tidak ada hukuman jika mereka melebihi jatah kalori harian, mereka berkomitmen untuk melakukan dan menjaganya," kata Uetake.

Baca juga: Sains Diet: Daftar Makanan Terbaik untuk Menurunkan Berat Badan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com