Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Hubungan Siklus Haid dengan Kematian Dini

Kompas.com - 07/10/2020, 16:02 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Oleh sebab itu, penelitian ini memiliki keterbatasan yang sama, meskipun durasi dan tingkat tindak lanjut yang tinggi dengan relawan sangat mengesankan.

Penelitian ini didasarkan survei kuesioner pada sekelompok besar perawat di Amerika Serikat, berusia 25 hingga 42 tahun.

Survei tersebut mengumpulkan informasi tentang gaya hidup, diet, riwayat medis, dan penyakit apapun.

Pada awal studi, yakni tahun 1989, para perawat wanita diminta untuk mengingat kembali siklus menstruasi mereka selama masa remaja, antara usia 14 dan 17 tahun, serta pada masa dewasa awal, sekitar usia 18 hingga 22 tahun.

Baca juga: Haid Tak Menentu, Bisakah Tetap Hamil?

 

Selanjutnya di tahun 1993, kelompok yang sama ditanyai tentang lama dan keteraturan siklus tersebut saat ini, ketika mereka berusia antara 29 dan 46 tahun.

"Kami menemukan bahwa risiko kematian dini lebih tinggi di antara wanita yang melaporkan siklus yang panjang atau tidak teratur di kemudian hari," kata peneliti dalam studi tersebut.

Sedangkan pada kelompok usia yang lebih tua, mereka mengalami siklus menstruasi lebih dari 40 hari, lebih mungkin meninggal secara prematur dibandingkan mereka yang melaporkan siklus menstruasi yang lebih umum dari 26 hingga 31 hari.

Namun, temuan terakhir, menjadi masuk akan karena ternyata merokok yang dilaporkan beberapa responden, berdampak pada kardiovaskular, kekebalan dan kesehatan metabolisme.

Baca juga: Susah Tidur Setiap Kali Mau Haid? Ini Alasannya Menurut Sains

 

Menstruasi tidak teratur mungkin merupakan tanda kesehatan yang buruk pada faktor tersebut.

Kendati demikian studi yang diterbitkan dalam jurnal BMJ ini masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengetahui korelasi yang jelas terkait menstruasi dan kondisi kesehatan yang berpotensi fatal.

Jacqueline Maybin, seorang rekan peneliti dan ginekolog di University of Edinburgh, mengatakan metode penelitian ini masuk akal dan hasilnya penting, tetapi bagi mereka yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur, tidak ada alasan untuk panik.

"Penting juga untuk diingat bahwa haid yang tidak teratur adalah gejala dan bukan diagnosis. Oleh karena itu, penyebab spesifik dari siklus haid yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko kematian dini, daripada pendarahan yang tidak teratur, itu sendiri," jelas Maybin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com