KOMPAS.com - Banyak orang mengalami gangguan usus buntu. Ironisnya, penyakit satu ini masih sering diabaikan dan dianggap remeh.
Padahal, banyak kasus menunjukkan bahwa usus buntu bisa mengakibatkan kematian, terutama jika usus buntu pecah di dalam perut.
Kondisi usus buntu yang pecah adalah situasi yang mengancam jiwa. Memang keadaan tersebut jarang terjadi dalam 24 jam pertama gejala, tetapi risikonya akan meningkat setelah 48 jam timbulnya gejala.
Sehingga harus langsung melakukan pengobatan untuk radang usus buntu, karena bisa pecah dan melepaskan bakteri berbahaya ke perut.
Dilansir Healthline, infeksi yang diakibatkannya disebut peritonitis. Ini adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian medis segera.
Baca juga: Jangan Sampai Pecah, Kenali Gejala Usus Buntu dan Penyebabnya
Maka dari itu disarankan untuk melakukan konsultasi dengan dokter, mereka akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan pertanyaan tentang apa yang dirasakan.
Dokter juga mungkin akan merekomendasikan untuk melakukan tes tertentu, hal ini dapat membantu mereka menentukan apakah Anda menderita apendisitis atau radang usus buntu. Ini mungkin termasuk:
Jika dokter melihat hasil dan mendiagnosis Anda mengalami radang usus buntu, dokter akan memutuskan apakah perlu pembedahan segera atau tidak.
Biasanya dokter akan memberikan antibiotik sebelum operasi. Karena obat-obatan akan membantu mencegah infeksi berkembang setelah operasi.
Dokter bedah kemudian akan melakukan operasi untuk mengangkat usus buntu yang dikenal sebagai apendektomi.
Dokter bedah bisa melakukan operasi usus buntu terbuka atau usus buntu laparoskopi. Hal ini tentu tergantung pada tingkat keparahan apendisitis.
1. Operasi Usus Buntu Terbuka
Selama operasi usus buntu terbuka, ahli bedah akan membuat satu sayatan di sisi kanan bawah perut. Mereka mengangkat usus buntu dan menutup luka dengan jahitan.
Prosedur ini memungkinkan dokter untuk membersihkan rongga perut jika usus buntu telah pecah atau jika mengalami abses.
Baca juga: Studi: Banyak Kasus Radang Usus Buntu yang Tidak Perlu Operasi
2. Apendektomi laparoskopi