Begini Prosedur Transplantasi Ginjal di RSCM Selama Pandemi Covid-19

Jika donor sedang dalam kondisi atau dicurigai terkonfirmasi Covid-19 atau berinteraksi dengan individu yang dicurigai terkonfirmasi Covid-19 dalam 21 hari belakangan, maka akan ada penundaan atau bahkan dibatalkan.

Calon resipien transplan yang positif Covid-19 atau memiliki gangguan pernapasan lain, selain Covid-19, maka akan ditunda prosedur transplantasinya.

Kemudian akan menunggu sampai semua gejala telah hilang dan minimal melalui dua tes RT-PCRs Covid-19 telah negatif, maka tindakan transplantasi dapat dilakukan.

RSCM telah melaksanakan 14 transplantasi ginjal pada Januari hingga Maret 2020. Transplantasi ginjal sempat terhenti pada bulan April hingga Juni 2020, karena adanya pandemi Covid-19.

Kini, prosedur baru terkait transplantasi ginjal merupakan harapan baru di era baru.

Baca juga: Penyakit Ginjal di Indonesia Meningkat 2 Kali Lipat, Bisakah Dicegah?

Sejak dua bulan terkahir, layanan transplantasi mulai berjalan kembali dengan memberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat. 

Pendemi Covid-19 membuat adanya penurunan angka transplantasi organ. Hal ini mengakibatkan jumlah antrean pasien bertambah.

Belum lagi, hingga kini tak ada kepastian kapan pandemi akan berakhir. Sehingga, ada peningkatan risiko infeksi Covid-19 akibat paparan saat prosedur dialisis, serta adanya peningkatan angka mordibitas dan mortalitas selama pasien menunggu tindakan.