Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PCR Deteksi Virus Corona Sudah Mati, Mungkinkah Penyebab Hasil Tes Bisa Positif Palsu?

Kompas.com - 07/09/2020, 13:06 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Editor

Guna meminimalisir hasil tes Covid-19 positif palsu, badan Public Health England telah menyetujui metode kultur virus, untuk menilai hasil tes virus.

Bekerjasama dengan sejumlah laboratorium, badan tersebut telah berupaya untuk mengurangi risiko positif palsu, termasuk dengan melihat di mana ambang batas siklus yang harus ditetapkan.

Kendati demikian, dengan adanya banyak alat uji yang beragam, ambang batas dan cara membaca yang berbeda akan sulit menentukan titik batas.

"Kultur virus dari sampel pasien bukan urusan sepele. Tinjauan ini berisiko keliru dalam mengaitkan kesulitas kultur virus SARS-CoV-2 dari sampel pasien dengan kemungkinan virus itu akan menyebar," kata Prof Ben Neuman dari University of Reading.

Baca juga: Setelah Rapid Test, Tes PCR Diperlukan untuk Pastikan Virus Corona

 

Ahli epidemiologi Italia Emilia-Romagna, Prof Francesco Venturelli mengatakan tidak ada kepastian tentang berapa lama virus tetap menular selama masa pemulihan.

Sebab, beberapa penelitian berdasarkan kultur virus melaporkan sedikitnya 10 persen pasien masih memiliki virus yang dapat hidup setelah delapan hari.

Prof Peter Openshaw dari Imperial College London mengatakan PCR adalah metode yang sangat sensitif untuk mendeteksi materi genetik dari virus yang tersisa.

"Ini bukan bukti dari infektivitas, tetapi konsensus klinis yang ada adalah bahwa pasien sangat tidak mungkin menularkan penyakit setelah hari ke-10 infeksi (virus corona)," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com