Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Alam Semesta: Bagaimana Warna Pelangi Terbentuk?

Kompas.com - 04/09/2020, 12:18 WIB
Dinda Zavira Oktavia ,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

Sumber Sciencing

KOMPAS.com - Pelangi sering muncul dan terlihat setelah hujan. Mungkin Anda pernah bertanya-tanya, bagaimana warna pelangi bisa terbentuk hingga begitu cantik?

Warna pelangi disebabkan oleh kombinasi pembiasan dan pantulan cahaya matahari oleh tetesan air di atmosfer.

Selain itu, sudut sinar cahaya yang sampai ke mata dari titik pertemuannya dengan tetesan air harus berada dalam kisaran tertentu dan jarak yang tepat agar dapat terlihat berwarna-warni.

Warna pelangi yang paling sering telihat adalah merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Merah biasanya ada di bagian luar lengkungan.

Hal ini mudah diingat menggunakan hafalan lama "mejikuhibiniu".

Baca juga: Rahasia Alam Semesta: Fenomena Pelangi di Hari Lebaran, Mengapa Bentuknya Melengkung?

Dikutip dari Sciencing, Jumat (4/9/2020), alasan adanya variasi warna adalah pembiasan "cahaya putih" dari matahari saat memasuki tetesan. Sinar matahari "mengandung" campuran dari semua warna spektrum yang terlihat, yang tampak putih dalam bentuk aslinya.

Tepi tetesan bertindak sebagai prisma, dan cahaya dipecah menjadi satu kontinum panjang gelombang yang mencakup spektrum cahaya tampak (sekitar 440 nanometer hingga 700 nanometer (nm), atau 4,4 hingga 7 × 10-7 m.

Sinar-sinar ini dipantulkan dari sisi tetesan yang berbeda dari yang mereka masuki, dan mereka mengambil berbagai sudut yang berbeda ke mata yang menunggu, sehingga menyebabkan panjang gelombang yang berbeda-beda.

Panjang gelombang yang berbeda-beda ini lantas dipersepsikan oleh otak manusia menjadi warna yang berbeda-beda.

Baca juga: Heboh Fenomena Muncul Banyak Pelangi di Hari Raya, Ini Kata BMKG

Cara menemukan pelangi

Waktu terbaik untuk menemukan pelangi adalah tepat setelah hujan badai baru saja berakhir.

Ini karena selama badai itu sendiri, awan cenderung menghalangi cahaya matahari dan setelah badai berakhir, tetesan air yang belum jatuh ke bumi dalam bentuk hujan menguap dengan cepat.

Untuk melihat pelangi, Anda membutuhkan sinar matahari yang dipantulkan untuk datang langsung ke arah Anda. Artinya, matahari harus berada di belakang Anda.

Jika Anda bisa melihat bayangan kepala Anda sendiri, maka pelangi akan tampak pada arah bayangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com