Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Alam Semesta: Fenomena Pelangi di Hari Lebaran, Mengapa Bentuknya Melengkung?

Kompas.com - 27/05/2020, 19:32 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Pelangi dengan bias cahaya warna-warni yang unik telah memunculkan legenda dan mitos yang tak terhitung jumlahnya.

Fenomena alam yang unik ini bahkan menjadi penghias langit di hari Lebaran lalu, di tengah dunia mengalami pandemi virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19.

Seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Senin (25/5/2020), kemunculan pelangi diposting oleh sejumlah pengguna akun media sosial.

Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto mengatakan, kemunculan pelangi tersebut merupakan hal yang wajar secara meteorologis.

Baca juga: Heboh Fenomena Muncul Banyak Pelangi di Hari Raya, Ini Kata BMKG

"Ini bisa terjadi di musim hujan, musim kemarau, ataupun peralihan musim antar keduanya," ujarnya.

Ilmuwan peneliti di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Kristin Calhoun mengatakan pelangi dapat dilihat ketika cahaya melewati tetesan hujan, seperti melansir Popsci, Rabu (27/5/2020).

Ketika seseorang melihat pelangi, itu sebenarnya merupakan ilusi optik yang disebabkan adanya pembiasan dan pemantulan cahaya.

Ilusi optik terjadi ketika kita melihat sesuatu yang tampaknya bukan sesuatu yang benar-benar ada.

Baca juga: Langka, Pelangi di Inggris Muncul Malam Hari

Saat sinar matahari melewati tetesan air hujan, cahaya melengkuk, atau membias, kemudian memantulkan bagian dalam tetesan hujan.

Proses ini terjadi karena air lebih padat daripada udara di sekitarnya, sehingga saat keluar dari tetesan air, cahaya memisah menjadi gelombang panjang.

Cahaya tampak terdiri dari berbagai panjang gelombang, dan setiap panjang gelombang muncul sebagai warna yang berbeda-beda, yakni merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Atau yang mungkin lebih kita kenal dengan mejikuhibiniu, seperti pelajaran-pelajaran di sekolah.

"Inilah sebabnya mengapa orang di Bumi melihat setiap warna di lokasi yang berbeda," kata Calhoun.

Terkadang pelangi terlihat melengkung seperti busur, atau membentuk seluruh lingkaran dalam kondisi tertentu.

Lantas, mengapa pelangi terlihat melengkung seperti yang selama ini kita lihat?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com